Jakarta (ANTARA) - Bintang Real Madrid Eden Hazard mengungkapkan tekadnya untuk jauh-jauh dari dapur selama masa karantina wilayah di tengah pandemi virus corona yang tengah melanda.
Sebagaimana rekan-rekannya di Real Madrid maupun kalangan olahragawan dan masyarakat pada umumnya, Hazard juga harus berdiam di dalam rumah guna mencegah persebaran virus corona.
Baca juga: Operasi kaki kanan Eden Hazard berjalan sukses
Namun, ia menjalaninya dengan tantangan lebih karena harus berusaha mengendalikan asupan makannya lantaran pemain Belgia itu sempat jadi sasaran kritik karena kelebihan berat badan.
"Saya berusaha menjauhi dapur supaya tidak terlalu banyak makan roti gulung," kata Hazard dalam wawancara dengan stasiun radio Belgia, RTBF, sebagaimana dilansir Bild, Selasa.
"Namun, sejujurnya situasinya rumit buat saya," ujarnya menambahkan.
Ketika Hazard baru tiba di Real Madrid dari Chelsea pada musim panas 2019 lalu, ia diperkenalkan dengan penampilan perutnya yang tampak membuncit.
Belakangan Hazard mengakui bahwa selama musim panas 2019 bobotnya naik lima kilogram.
Baca juga: Zidane ragu Hazard dapat kembali bermain musim ini
Kini, Hazard berusaha memanfaatkan masa penangguhan kompetisi untuk menjalani pemulihan cederanya dan terus berkonsultasi dengan fisioterapis lewat layanan pengiriman video.
"Ia sudah tidak bisa datang ke sini sebab harus berdiam di rumah. Sudah 10 hari terakhir dia mengirimi saya video dari rumahnya," ujar Hazard.
Liga Spanyol dan kompetisi sepak bola di Eropa hingga kini belum menemui titik terang mengenai kapan akan kembali bisa dilanjutkan mengingat kondisi pandemi virus corona belum tampak mereda.
Baca juga: Hazard mengaku berat warisi nomor 7 Real Madrid
Baca juga: Situasi Jovic di Real Madrid buat kompatriotnya berempati
Baca juga: Jika bukan karena corona, Mbappe sudah hijrah ke Real Madrid
Sportainment
Hazard bertekad jauhi dapur selama #dirumahaja
15 April 2020 04:38 WIB
Pemain Real Madrid Eden Hazard saat pertandingan La Liga pada 6 Februri 2020. (ALTERPHOTOS / PANORAMIC/David Jar)
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: