Saham Inggris berakhir melemah dengan indeks FTSE turun 0,88 persen
15 April 2020 04:30 WIB
Seorang warga Inggris melintas di pintu masuk Bursa Efek London di London, Inggris. ANTARA/REUTERS/Peter Nicholls/am.
London (ANTARA) - Saham-saham Inggris melemah pada perdagangan Selasa (14/4), sekembalinya dari libur Paskah selama empat hari, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London turun 0,88 persen atau 51,35 poin, menjadi berakhir di 5.791,31 poin.
Indeks FTSE 100 terangkat 2,90 persen atau 164,93 poin menjadi 5.842,66 poin pada penutupan perdagangan Kamis (9/4), setelah sehari sebelumnya merosot 0,47 persen atau 26,72 poin menjadi 5.677,73 poin.
Ocado Group, supermarket kulakan daring Inggris, melonjak 8,52 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.
Diikuti oleh saham perusahaan farmasi AstraZeneca yang terangkat sebesar 6,81 persen, dan perusahaan pertambangan logam mulia Polymetal International meningkat 6,56 persen.
Sementara itu, Taylor Wimpey, pengembang perumahan berbasis di Inggris, merupakan pemain terburuk (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan nilai sahamnya anjlok 10,36 persen.
Disusul oleh saham Barratt Developments, salah satu perusahaan pengembangan properti residensial terbesar di Inggris, yang jatuh 9,39 persen, serta Informa, perusahaan penyelengara pameran dan penerbitan multinasional merosot 7,97 persen.
Indeks FTSE 100 terangkat 2,90 persen atau 164,93 poin menjadi 5.842,66 poin pada penutupan perdagangan Kamis (9/4), setelah sehari sebelumnya merosot 0,47 persen atau 26,72 poin menjadi 5.677,73 poin.
Ocado Group, supermarket kulakan daring Inggris, melonjak 8,52 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.
Diikuti oleh saham perusahaan farmasi AstraZeneca yang terangkat sebesar 6,81 persen, dan perusahaan pertambangan logam mulia Polymetal International meningkat 6,56 persen.
Sementara itu, Taylor Wimpey, pengembang perumahan berbasis di Inggris, merupakan pemain terburuk (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan nilai sahamnya anjlok 10,36 persen.
Disusul oleh saham Barratt Developments, salah satu perusahaan pengembangan properti residensial terbesar di Inggris, yang jatuh 9,39 persen, serta Informa, perusahaan penyelengara pameran dan penerbitan multinasional merosot 7,97 persen.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020
Tags: