Mentan bersama Moeldoko pantau stok pangan di Pasar Mitra Tani Bogor
14 April 2020 20:42 WIB
Sejumlah warga berbelanja buah-buahan di Toko Tani Indonesia Center, Kampus Penelitian Pertanian, Cimanggu, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (9/8/2019). ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/foc.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bersama Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko memantau ketersediaan pangan pokok di Toko Tani Indonesia Center (TTIC) atau Pasar Mitra Tani milik Kementerian Pertanian.
Mentan Syahrul mengatakan TTIC yang saat ini berada di Pasar Minggu, Jakarta dan Bogor, dihadirkan dalam pemenuhan pangan kebutuhan masyarakat. Selain 11 bahan pangan pokok, TTIC juga menyediakan ikan dan aneka sayuran, serta berbagai jenis rempah Indonesia.
"Kami mendorong TTIC sebagai solusi dalam menyambung antara kepentingan dan kebutuhan rakyat dengan kebutuhan pangan yang sudah tersedia," kata Mentan pada acara Peluncuran Toko Tani di Bogor, Selasa.
Baca juga: Gugus Tugas sebut stok pangan mencukupi hingga empat bulan ke depan
Syahrul pun menegaskan stok pangan saat ini hingga memenuhi kebutuhan selama ramadhan dan hingga Lebaran 2020 dalam kondisi aman.
Kementan memperkirakan puncak panen raya akan berlangsung pada April dengan luas panen sekitar 1,73 juta hektare (ha) dengan produksi 5,27 juta ton beras. Panen raya juga berlanjut pada Mei dengan luas panen sekitar 1,38 juta ha atau setara dengan produksi 3,81 juta ton beras.
Dalam kesempatan yang sama, Moeldoko mengapresiasi keberadaan TTIC yang bisa menjadi penyambung antara petani dan masyarakat. Menurut dia, hal ini dapat menjadi penyemangat tambahan bagi petani untuk menanam berbagai komoditi holtikultura, padi serta komoditi lainnya.
"Toko tani itu menjadi solusi, karena menurut saya di sini juga menjadi bridging atau menjadi jembatan antara produsen dengan konsumen," kata Moeldoko.
Moeldoko menambahkan bahwa TTIC memiliki harga yang terkendali karena sesuai dengan harga acuan Pemerintah. Dengan begitu, konsumen bisa berbelanja dengan harga terjangkau, serta pihak ketiga, yakni ojek daring mendapat keuntungan dari pemesanan.
Baca juga: DKI jamin stok pangan aman selama PSBB
"Ojek online juga akan memiliki pendapatan yang cukup baik. Untuk itu, sekali lagi bahwa saya ingin katakan toko tani ini sebuah solusi yang sangat-sangat baik," kata dia.
Moeldoko berharap Kementan bersama seluruh kepala dinas di seluruh kabupaten bisa terus mengembangkan keberadaan TTIC lebih luas lagi.
Seperti diketahui, Badan Ketahanan Pangan telah menjalin kerja sama dengan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa, atau Gojek Indonesia pada awal April lalu. Dalam kerja sama tersebut, kedua pihak berkomitmen menjaga ketersediaan, stabilisasi pasokan dan harga pangan terhadap 11 komoditas melalui pemanfaatan aplikasi berbasis teknologi Gojek.
Selain untuk mengantisipasi distribusi pangan dan mendukung kebijakan pemerintah terkait "physical dan social distancing", kerja sama ini juga merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memberikan penghasilan tambahan bagi para ojek daring.
Mentan Syahrul mengatakan TTIC yang saat ini berada di Pasar Minggu, Jakarta dan Bogor, dihadirkan dalam pemenuhan pangan kebutuhan masyarakat. Selain 11 bahan pangan pokok, TTIC juga menyediakan ikan dan aneka sayuran, serta berbagai jenis rempah Indonesia.
"Kami mendorong TTIC sebagai solusi dalam menyambung antara kepentingan dan kebutuhan rakyat dengan kebutuhan pangan yang sudah tersedia," kata Mentan pada acara Peluncuran Toko Tani di Bogor, Selasa.
Baca juga: Gugus Tugas sebut stok pangan mencukupi hingga empat bulan ke depan
Syahrul pun menegaskan stok pangan saat ini hingga memenuhi kebutuhan selama ramadhan dan hingga Lebaran 2020 dalam kondisi aman.
Kementan memperkirakan puncak panen raya akan berlangsung pada April dengan luas panen sekitar 1,73 juta hektare (ha) dengan produksi 5,27 juta ton beras. Panen raya juga berlanjut pada Mei dengan luas panen sekitar 1,38 juta ha atau setara dengan produksi 3,81 juta ton beras.
Dalam kesempatan yang sama, Moeldoko mengapresiasi keberadaan TTIC yang bisa menjadi penyambung antara petani dan masyarakat. Menurut dia, hal ini dapat menjadi penyemangat tambahan bagi petani untuk menanam berbagai komoditi holtikultura, padi serta komoditi lainnya.
"Toko tani itu menjadi solusi, karena menurut saya di sini juga menjadi bridging atau menjadi jembatan antara produsen dengan konsumen," kata Moeldoko.
Moeldoko menambahkan bahwa TTIC memiliki harga yang terkendali karena sesuai dengan harga acuan Pemerintah. Dengan begitu, konsumen bisa berbelanja dengan harga terjangkau, serta pihak ketiga, yakni ojek daring mendapat keuntungan dari pemesanan.
Baca juga: DKI jamin stok pangan aman selama PSBB
"Ojek online juga akan memiliki pendapatan yang cukup baik. Untuk itu, sekali lagi bahwa saya ingin katakan toko tani ini sebuah solusi yang sangat-sangat baik," kata dia.
Moeldoko berharap Kementan bersama seluruh kepala dinas di seluruh kabupaten bisa terus mengembangkan keberadaan TTIC lebih luas lagi.
Seperti diketahui, Badan Ketahanan Pangan telah menjalin kerja sama dengan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa, atau Gojek Indonesia pada awal April lalu. Dalam kerja sama tersebut, kedua pihak berkomitmen menjaga ketersediaan, stabilisasi pasokan dan harga pangan terhadap 11 komoditas melalui pemanfaatan aplikasi berbasis teknologi Gojek.
Selain untuk mengantisipasi distribusi pangan dan mendukung kebijakan pemerintah terkait "physical dan social distancing", kerja sama ini juga merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memberikan penghasilan tambahan bagi para ojek daring.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: