MPR: Pemerintah antisipasi puncak pandemi COVID-19
14 April 2020 19:45 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kanan) bersama Kepala BIN Jenderal Pol Budi Gunawan (kedua kiri) dan Ketua KPU Arief Budiman (kiri). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.
Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta pemerintah segera mengambil langkah antisipasi terkait prediksi puncak pandemik COVID-19 di Indonesia berlangsung pada 5-6 pekan mendatang atau sekitar pertengahan hingga akhir bulan Ramadhan 1441 H.
"Pemerintah harus segera mengantisipasi hal tersebut, dengan terus mengupayakan pengadaan alat rapid test, polymerase chain reaction (PCR) dan alat kesehatan pendukung lainnya dalam jumlah besar, sehingga dapat dilakukan pengetesan bagi seluruh masyarakat Indonesia di seluruh pelosok Tanah Air," kata Bamsoet dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Bamsoet luncurkan program "MPR Peduli-Lawan COVID-19"
Hal itu dikatakan Bamsoet terkait pernyataan Pemerintah yang memprediksi puncak pandemik COVID-19 di Indonesia berlangsung pada lima hingga enam pekan mendatang atau sekitar pertengahan hingga akhir Ramadhan 1441 H.
Bamsoet menilai pemerintah perlu menambah jumlah laboratorium di Indonesia yang memiliki kemampuan melakukan tes PCR serta memasifkan pelaksanaan tes cepat atau rapid test COVID-19 yang dianggap dapat memetakan penyebaran virus tersebut di daerah.
"Saya juga mendorong pemerintah melalui Tim Gugus Percepatan Penanganan dan Pencegahan COVID-19 bekerja sama dengan Pemerintah Daerah untuk memperluas dan meningkatkan kapasitas tes PCR," ujarnya.
Baca juga: Ketua MPR: penerapan "physical distancing" harus persuasif
Langkah itu menurut dia, terutama dilakukan di wilayah dengan jumlah kasus COVID-19 yang tinggi atau masuk zona merah untuk mengantisipasi dan mendeteksi penyebaran virus tersebut.
Politisi Partai Golkar itu mengatakan, dengan banyaknya warga yang dites dapat diketahui jumlah warga yang terinfeksi virus Corona, dan bagi yang terbukti positif dapat segera dilakukan tindakan sesuai protokol kesehatan guna mencegah penularan virus ke orang lain.
Baca juga: MPR: intensifkan cegah-tangkal penularan COVID-19
"Pemerintah harus segera mengantisipasi hal tersebut, dengan terus mengupayakan pengadaan alat rapid test, polymerase chain reaction (PCR) dan alat kesehatan pendukung lainnya dalam jumlah besar, sehingga dapat dilakukan pengetesan bagi seluruh masyarakat Indonesia di seluruh pelosok Tanah Air," kata Bamsoet dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Bamsoet luncurkan program "MPR Peduli-Lawan COVID-19"
Hal itu dikatakan Bamsoet terkait pernyataan Pemerintah yang memprediksi puncak pandemik COVID-19 di Indonesia berlangsung pada lima hingga enam pekan mendatang atau sekitar pertengahan hingga akhir Ramadhan 1441 H.
Bamsoet menilai pemerintah perlu menambah jumlah laboratorium di Indonesia yang memiliki kemampuan melakukan tes PCR serta memasifkan pelaksanaan tes cepat atau rapid test COVID-19 yang dianggap dapat memetakan penyebaran virus tersebut di daerah.
"Saya juga mendorong pemerintah melalui Tim Gugus Percepatan Penanganan dan Pencegahan COVID-19 bekerja sama dengan Pemerintah Daerah untuk memperluas dan meningkatkan kapasitas tes PCR," ujarnya.
Baca juga: Ketua MPR: penerapan "physical distancing" harus persuasif
Langkah itu menurut dia, terutama dilakukan di wilayah dengan jumlah kasus COVID-19 yang tinggi atau masuk zona merah untuk mengantisipasi dan mendeteksi penyebaran virus tersebut.
Politisi Partai Golkar itu mengatakan, dengan banyaknya warga yang dites dapat diketahui jumlah warga yang terinfeksi virus Corona, dan bagi yang terbukti positif dapat segera dilakukan tindakan sesuai protokol kesehatan guna mencegah penularan virus ke orang lain.
Baca juga: MPR: intensifkan cegah-tangkal penularan COVID-19
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020
Tags: