Kadin Jatim gandeng Aptiknas beri solusi UMKM bertahan saat COVID-19
14 April 2020 18:56 WIB
Ketua Umum Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto (dua dari kiri) saat acara peluncuran aplikasi "Meeber Lite" di Surabaya, Selasa (14/4) (ANTARA /H.O Kadin Jatim)
Surabaya (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur bekerjasama dengan Asosisasi Pengusaha TIK Nasional (Aptiknas) memberikan solusi kepada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah agar tetap bisa berjualan saat merebaknya pandemi COVID -19, yaitu dengan menggunakan aplikasi Meeber Lite.
Ketua Umum Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto di Surabaya, Selasa mengatakan penggunaan aplikasi ini menjawab keluhan yang masuk ke Kadin Jatim tentang sulitnya melakukan penjualan akibat Pandemi COVID-19, salah satunya dari petani sayur dan buah di Kota Batu.
"Mereka mengaku bingung memasarkan produknya karena biasanya disuplai ke hotel. Sementara akibat pandemi, hotel semuanya tutup," kata Adik kepada wartawan.
Ia mengaku, keluhan yang sama juga disampaikan UMKM makanan dan minuman, yakni ketiadaan kegiatan di luar rumah serta terhentinya beberapa kegiatan perekonomian menjadi penyebab banyak usaha UMKM dan IKM yang terpukul hingga omzetnya turun drastis.
"Untuk itu, kami bersama Aptiknas berupaya mencari solusi atas permasalahan ini. Dan tak bisa dipungkiri, teknologi digital adalah solusi cerdas," katanya.
Sementara itu, Ketua Aptiknas Jatim, Okky Tri Hutomo mengatakan aplikasi meeber lite bisa digunakan pedagang untuk melakukan transaksi secara langsung, cepat, aman dan transparan, tanpa dikenai biaya sedikitpun.
"Kami berupaya memberikan solusi kepada pengusaha agar aktivitas perdagangan tetap berjalan. Karena COVID-19 tidak hanya menyerang kesehatan manusia, tetapi kesehatan bisnis juga turut digerogotinya," katanya.
CEO Meeber Teknologi Indonesia, Rudy Hartawan mengatakan, dengan aplikasi Meeber pelaku usaha dan pelanggan dapat tetap terhubung dan tetap dapat bertransaksi meski saat ini ada banyak pembatasan karena pandemi COVID-19.
"Tantangan bisnis ke depan, adalah bagaimana menerapkan teknologi untuk mendukung konsep layanan kuliner sehingga menciptakan pengalaman yang unik, layanan cepat, dan nyaman (pesan, bayar, dan ambil pesanan) dengan fitur pre order, sesuai dengan perubahan perilaku konsumen," katanya, menjelaskan.
Menurut Rudy, Meeber dilengkapi fitur pesan lebih awal atau pre-order, yakni satu aplikasi dengan sistem pembayaran digital atau nontunai serta pelayanan penyajian makanan tanpa antri dan dipanggil.
"Penerapan Meeber ini melalui teknologi aplikasi, bisa langsung memesan melalui QR Code yang tersedia. Bahkan pembeli sudah bisa melakukan pemesanan sedari rumah atau diperjalanan dengan fitur pre order, tanpa harus antri di gerai," katanya.
Baca juga: Kadin Jatim berencana bawa UMKM pameran di Belgia
Baca juga: Kadin Jatim dan Belanda lanjutkan pendampingan peternak di Pasuruan
Ketua Umum Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto di Surabaya, Selasa mengatakan penggunaan aplikasi ini menjawab keluhan yang masuk ke Kadin Jatim tentang sulitnya melakukan penjualan akibat Pandemi COVID-19, salah satunya dari petani sayur dan buah di Kota Batu.
"Mereka mengaku bingung memasarkan produknya karena biasanya disuplai ke hotel. Sementara akibat pandemi, hotel semuanya tutup," kata Adik kepada wartawan.
Ia mengaku, keluhan yang sama juga disampaikan UMKM makanan dan minuman, yakni ketiadaan kegiatan di luar rumah serta terhentinya beberapa kegiatan perekonomian menjadi penyebab banyak usaha UMKM dan IKM yang terpukul hingga omzetnya turun drastis.
"Untuk itu, kami bersama Aptiknas berupaya mencari solusi atas permasalahan ini. Dan tak bisa dipungkiri, teknologi digital adalah solusi cerdas," katanya.
Sementara itu, Ketua Aptiknas Jatim, Okky Tri Hutomo mengatakan aplikasi meeber lite bisa digunakan pedagang untuk melakukan transaksi secara langsung, cepat, aman dan transparan, tanpa dikenai biaya sedikitpun.
"Kami berupaya memberikan solusi kepada pengusaha agar aktivitas perdagangan tetap berjalan. Karena COVID-19 tidak hanya menyerang kesehatan manusia, tetapi kesehatan bisnis juga turut digerogotinya," katanya.
CEO Meeber Teknologi Indonesia, Rudy Hartawan mengatakan, dengan aplikasi Meeber pelaku usaha dan pelanggan dapat tetap terhubung dan tetap dapat bertransaksi meski saat ini ada banyak pembatasan karena pandemi COVID-19.
"Tantangan bisnis ke depan, adalah bagaimana menerapkan teknologi untuk mendukung konsep layanan kuliner sehingga menciptakan pengalaman yang unik, layanan cepat, dan nyaman (pesan, bayar, dan ambil pesanan) dengan fitur pre order, sesuai dengan perubahan perilaku konsumen," katanya, menjelaskan.
Menurut Rudy, Meeber dilengkapi fitur pesan lebih awal atau pre-order, yakni satu aplikasi dengan sistem pembayaran digital atau nontunai serta pelayanan penyajian makanan tanpa antri dan dipanggil.
"Penerapan Meeber ini melalui teknologi aplikasi, bisa langsung memesan melalui QR Code yang tersedia. Bahkan pembeli sudah bisa melakukan pemesanan sedari rumah atau diperjalanan dengan fitur pre order, tanpa harus antri di gerai," katanya.
Baca juga: Kadin Jatim berencana bawa UMKM pameran di Belgia
Baca juga: Kadin Jatim dan Belanda lanjutkan pendampingan peternak di Pasuruan
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020
Tags: