18 Pegawai bus Bangkok dikarantina seusai sopir bus jadi korban corona
14 April 2020 18:33 WIB
Seorang perempuan berdoa di sebuah jembatan di depan kuil Erawan di Bangkok, saat penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) terus berlanjut, Bangkok, Thailand, Senin (13/4/2020). (REUTERS/JORGE SILVA)
Bangkok (ANTARA) - Delapan belas pegawai perusahaan bus milik pemerintah Bangkok saat ini menjalani karantina setelah seorang sopir bus dilaporkan terinfeksi kemudian meninggal akibat COVID-19, kata pejabat eksekutif pada Senin.
Seluruh 18 sopir dan kenek bus Bangkok Mass Transit Authority (BMTA) kini dikarantina setelah semuanya didapati melakukan kontak dengan sopir bus tersebut, yang dinyatakan meninggal pada Minggu, menurut Direktur BMTA, Surachai Iamwachirasakul.
Korban meninggal membawa angkutan bus No.140 dengan jangkauan daerah Samae Dum di distrik Khun Thian dan Victory Monument di jantung ibu kota.
Semua 18 sopir dan kenek bus sebelumnya sudah melakukan tes corona dan hasilnya negatif, kata Surachai.
Saya meminta para penumpang yang menggunakan bus No.140 agar berhati-hati dengan gejala apa pun, yang mungkin saja terkait dengan pandemi.
Sumber: Xinhua
Baca juga: Thailand umumkan jam malam nasional mulai Jumat
Baca juga: WNI pelancong di Thailand diimbau segera kembali ke Tanah Air
Seluruh 18 sopir dan kenek bus Bangkok Mass Transit Authority (BMTA) kini dikarantina setelah semuanya didapati melakukan kontak dengan sopir bus tersebut, yang dinyatakan meninggal pada Minggu, menurut Direktur BMTA, Surachai Iamwachirasakul.
Korban meninggal membawa angkutan bus No.140 dengan jangkauan daerah Samae Dum di distrik Khun Thian dan Victory Monument di jantung ibu kota.
Semua 18 sopir dan kenek bus sebelumnya sudah melakukan tes corona dan hasilnya negatif, kata Surachai.
Saya meminta para penumpang yang menggunakan bus No.140 agar berhati-hati dengan gejala apa pun, yang mungkin saja terkait dengan pandemi.
Sumber: Xinhua
Baca juga: Thailand umumkan jam malam nasional mulai Jumat
Baca juga: WNI pelancong di Thailand diimbau segera kembali ke Tanah Air
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: