Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mengajak 10 negara ASEAN ditambah Korea Selatan, Jepang dan China (ASEAN Plus 3) untuk membentuk Gugus Tugas khusus yang dapat memberikan rekomendasi kebijakan dalam menghadapi situasi pandemi seperti yang terjadi saat ini di kawasan karena penyebaran virus corona baru (COVID-19).

“Gugus tugas inilah yang kelak diharapkan dapat memberikan rekomendasi secara cepat pada saat pandemi muncul di masa mendatang,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam konferensi pers virtual usai mendampingi Presiden Joko Widodo dalam KTT ASEAN Plus 3 secara virtual dari Istana Bogor, Selasa.

Presiden, kata Menlu, menyerukan agar negara-negara di kawasan termasuk tiga negara sahabat terus memperkuat koordinasi. Gugus Tugas di kawasan akan sangat bermanfaat jika suatu saat nanti kawasan menghadapi situasi pandemi dikarenakan wabah penyakit seperti saat ini.

Kepala Negara meyakini kerja sama ASEAN Plus 3 dapat mengatasi krisis di kawasan akibat pandemi COVID-19. Kerja sama di kawasan sangat penting untuk menciptakan resiliensi dalam kebijakan penanganan pandemi.

Baca juga: Ikuti KTT Khusus ASEAN, Presiden tekankan pentingnya sinergi

Selain usulan pembentukkan Gugus Tugas, Presiden Jokowi juga meminta para kepala negara ASEAN Plus 3 untuk memerintahkan menteri kesehatan setiap negara memperkuat koordinasi kebijakan termasuk dengan pengadaan alat kesehatan serta obat-obatan. Kapasitas tenaga medis di kawasan juga perlu menjadi perhatian dengan pengembangan dan pelatihan di bidang kesehatan.

Selain itu, kata Menlu, Presiden juga menginisiasi penciptaan jejaring antara industri obat dan farmasi di ASEAN Plus 3.

“Tentunya termasuk perusahaan milik negara, BUMN, yang memproduksi obat-obatan utk mengfatasi COVID-19,” ujar dia.

Mengenai dampak COVID-19 terhadap ekonomi kawasan, Presiden Jokowi mengingatkan pentingnya penguatan kerja sama dengan memanfaatkan infrastruktur kerja sama ekonomi di kawasan yang telah tercipta.

Baca juga: KTT Khusus ASEAN deklarasikan 7 hal utama terkait penanganan COVID-19

“Misalnya pemberdayaan ‘ASEAN Plus 3 macroeconomy research office’ atau AMRO kemudian Chiang Mai Initiative Multilateralization, juga ‘ASEAN plus three emergency rice reserves’ (APTERR) guna menjamin ketahanan pangan,” ujarnya.

Di sisi perdagangan, Kepala Negara juga menekenakan pentingnya ‘komitmen untuk kelancaran lalu lintas barang (free flow of goods) antara negara guna memenuhi kebutuhan masing-masing warga negara.

Jokowi berharap ASEAN Plus 3 bisa menjadi mesin pertumbuhan ekonomi global di masa mendatang.

Baca juga: Presiden Jokowi minta penyampaian berita baik COVID-19 ditingkatkan



Presiden dorong kolaborasi negara ASEAN lawan COVID-19