Jakarta, (ANTARA News)- Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Senin pagi turun, akibat aksi lepas rupiah, namun penjualan mata uang Indonesia itu relatif masih kecil yang dilakukan sebagian pelaku pasar untuk mencari untung.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS turun menjadi Rp10.280-Rp10.290 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp10.260-Rp10.270 atau melemah 20 poin.

Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib di Jakarta, Senin mengatakan, aksi lepas rupiah yang dilakukan pelaku pasar terjadi , karena mereka khawatir terhadap situasi politik yang memanas menjelang pemilihan presiden dan wakil presiden 8 Juli 2009 .

Pelaku pasar juga masih khawatir dengan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat yang dikatakan membaik, namun pemerintah AS sampai saat ini masih belum dapat memastikan untuk mengambil alih perusahaan industri mobil General Motor (GM) yang mengalami kebangkrutan, katanya.

Hal itu, lanjut dia memicu pelaku pasar berspekulasi melepas rupiah setelah mata uang Indonesia pada pekan lalu mengalami kenaikan yang cukup berarti.

Namun aksi lepas rupiah tidak besar, karena pelaku masih hati-hati untuk melepas mata uang lokal itu lebih banyak lagi, katanya.

Menurut dia, rupiah masih berpeluang untuk menguat lagi. Jadi koreksi harga yang terjadi saat ini hanya sementara kemungkinan besar pada sore nanti akan kembali menguat hingga mendekati angka Rp10.200 per dolar.

Sentimen positif masih mendukung rupiah untuk menguat lagi yang terlihat dari tekanan jual terhadap rupiah tidak begitu besar, ucapnya.

Apabila rupiah kembali menguat, lanjut dia maka dalam dua bulan kedepan rupiah akan dapat mencapai angka Rp10.000 per dolar yang didukung dengan lancarnya pemilihan presiden.

"Kami optimis rupiah akan dapat mencapai angka Rp10.000 per dolar apabila pemilihan capres berjalan dengan aman dan tenang," katanya.

Pelaku pasar, menurut dia saat ini juga sedang menunggu kabar, calon pengganti gubernur Bank Indonesia (BI) Boediono yang telah menyerahkan jabatan itu karena diminta menjadi calon wapres mendampingi calon presiden Sosilo Bambang Yudhoyno.(*)