Jakarta, 24/5 (ANTARA) - Ketum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin Jumat lalu, diterima Wapres India Hamid Anshary di kantornya di New Delhi.

Siaran pers PP Muhammadiyah yang diterima di Jakarta, Minggu, menyebutkan pada pertemuan tersebut keduanya terlibat pembicaraan akrab tentang berbagai masalah internasional seperti hubungan India-Indonesia dan kebangkitan Asia Pasifik.

Keduanya juga membicarakan peran umat Islam di kedua negara untuk mendorong kebangkitan Asia, khususnya dalam bidang ekonomi dan Iptek.

Din mengucapkan selamat atas penyelenggaraan demokrasi di India melalui Pemilu yang berjalan dengan baik dan pertumbuhan ekonomi yang signifikan.

Sebaliknya Wapres India memuji Muhammadiyah sebagai gerakan Islam modern dan orientasi yang rasional dalam ikut memajukan kehidupan umat Islam dan bangsa Indonesia.

Keduanya sepakat untuk menjalin kerjasama baik atas dasar hubungan "private to private" (P to P) maupun "private to goverment" (P to G).

Menurut Din kebangkitan India bersama China sebagai kekuatan dunia masa depan perlu dimanfaatkan Indonesia secara timbal balik.

Kedua negara memerlukan Indonesia yang kaya dengan sumber alam, sementara Indonesia memerlukan China dan India untuk memajukan ekonomi dan Ipteknya.

Oleh karena itu, kata Din, selain hubungan pemerintah dengan pemerintah (G to G), perlu juga didorong peningkatan hubungan P to P atau G to P.

Din berada di New Delhi 22-24 Mei sebagai Presiden "Asian Conference of Religions for Peace" (ACRP) dan memimpin sidang Komite Eksekutif organisasi para tokoh agama se-Asia tersebut.(*)