Sebulan ditutup satwa di Ragunan tidak terlihat stress
14 April 2020 15:08 WIB
Petugas Taman Margasatwa Ragunan mendampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) meninjau kondisi satwa yang dirawat selama pandemi COVID-19, Senin (13/4/2020) (ANTARA/HO-Taman Margasatwa Ragunan)
Jakarta (ANTARA) - Sejak ditutup mulai 14 Maret 2020 untuk mencegah penyebaran virus coronan baru (COVID-19), satwa di Taman Margasatwa Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan tidak terlihat stres dan lebih rileks.
"Kalau dilihat dari perilakunya biasa saja, tidak memperlihatkan prilaku stres karena di hari normal kita berikan hari senggang, satu hari untuk istirahat dan itu pun tidak terlihat seperti tidak stres," kata Kepala Satuan Pelaksana Promosi Taman Margasatwa Ragunan, Ketut Widarsana saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Selasa.
Ketut mengatakan hewan sebetulnya membutuhkan istirahat, oleh karena itu, Taman Margasatwa Ragunan memberikan hari libur bagi satwa setiap hari Senin atau disebut dengan hari libur satwa.
Pada hari libur itu, lanjut Ketut, satwa sengaja diliburkan agar lebih rileks dan terhindar dari stres oleh hiruk pikuknya masyarakat yang datang berkunjung ke Ragunan.
Baca juga: Ragunan merevisi target pengunjung tahun 2020
"Dalam keadaan normal setiap hari Senin, diadakan libur satwa. Sengaja diliburkan agar boleh dibilang terhindar dari rasa stres, oleh hiruk pikuk masyarakat penonton," kata Ketut.
Menurut Ketut, kehadiran pengunjung yang ramai membuat suara riuh dan berisik sehingga dapat mengganggu satwa yang mungkin sedang beristirahat pada jam kunjungan. Dan terkadang, tingkah polah pengunjung beragam, ada yang suka melempar satwa, atau berteriak saat satwa sedang istirahat, atau sedang berjalan-jalan di kandang.
"Itu yang kita cegah, ketika satwa tidur jangan diganggu, jangan diteriakin, jangan dilempar atau apa gitu," kata Ketut.
Ketut mengatakan selama sebulan diistirahatkan dari kunjungan orang-orang, satwa lebih bagus dan lebih fresh lagi penampilannya. Karena pada dasarnya habitat asli satwa adanya di alam atau hutan yang terhindar dari keramaian.
"Sekarang juga dengan suasana sepi ini sesuai dengan habitatnya mereka," kata Ketut.
Baca juga: Ragunan perpanjangan masa penutupan sampai 12 April
Saat ini jumlah koleksi satwa di Taman Margasatwa Ragunan tercatat sekitar 2.100 ekor lebih yang berasal dari berbagai jenis satwa baik dari ukuran kecil sampai besar, dari reptil hingga mamalia semua jenis lengkap ada di Kebun Binatang milik pemerintah tersebut.
Sebelumnya, Kebun Binatang Ragunan mendapat kunjungan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Basweda pada Senin (13/4) yang ingin memastikan perawatan seluruh satwa selama pandemi COVID-19 berjalan dengan baik.
"Pak Gubernur meninjau semua fasilitas dan perawatan satwa sesuai SOP. Memastikan situasi, lingkungan juga kesehatan satwanya sehat seperti biasanya. Karena di kebun binatang ini, jadi antara satwa dan pegawainya sehat semuanya," kata Ketut.
"Kalau dilihat dari perilakunya biasa saja, tidak memperlihatkan prilaku stres karena di hari normal kita berikan hari senggang, satu hari untuk istirahat dan itu pun tidak terlihat seperti tidak stres," kata Kepala Satuan Pelaksana Promosi Taman Margasatwa Ragunan, Ketut Widarsana saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Selasa.
Ketut mengatakan hewan sebetulnya membutuhkan istirahat, oleh karena itu, Taman Margasatwa Ragunan memberikan hari libur bagi satwa setiap hari Senin atau disebut dengan hari libur satwa.
Pada hari libur itu, lanjut Ketut, satwa sengaja diliburkan agar lebih rileks dan terhindar dari stres oleh hiruk pikuknya masyarakat yang datang berkunjung ke Ragunan.
Baca juga: Ragunan merevisi target pengunjung tahun 2020
"Dalam keadaan normal setiap hari Senin, diadakan libur satwa. Sengaja diliburkan agar boleh dibilang terhindar dari rasa stres, oleh hiruk pikuk masyarakat penonton," kata Ketut.
Menurut Ketut, kehadiran pengunjung yang ramai membuat suara riuh dan berisik sehingga dapat mengganggu satwa yang mungkin sedang beristirahat pada jam kunjungan. Dan terkadang, tingkah polah pengunjung beragam, ada yang suka melempar satwa, atau berteriak saat satwa sedang istirahat, atau sedang berjalan-jalan di kandang.
"Itu yang kita cegah, ketika satwa tidur jangan diganggu, jangan diteriakin, jangan dilempar atau apa gitu," kata Ketut.
Ketut mengatakan selama sebulan diistirahatkan dari kunjungan orang-orang, satwa lebih bagus dan lebih fresh lagi penampilannya. Karena pada dasarnya habitat asli satwa adanya di alam atau hutan yang terhindar dari keramaian.
"Sekarang juga dengan suasana sepi ini sesuai dengan habitatnya mereka," kata Ketut.
Baca juga: Ragunan perpanjangan masa penutupan sampai 12 April
Saat ini jumlah koleksi satwa di Taman Margasatwa Ragunan tercatat sekitar 2.100 ekor lebih yang berasal dari berbagai jenis satwa baik dari ukuran kecil sampai besar, dari reptil hingga mamalia semua jenis lengkap ada di Kebun Binatang milik pemerintah tersebut.
Sebelumnya, Kebun Binatang Ragunan mendapat kunjungan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Basweda pada Senin (13/4) yang ingin memastikan perawatan seluruh satwa selama pandemi COVID-19 berjalan dengan baik.
"Pak Gubernur meninjau semua fasilitas dan perawatan satwa sesuai SOP. Memastikan situasi, lingkungan juga kesehatan satwanya sehat seperti biasanya. Karena di kebun binatang ini, jadi antara satwa dan pegawainya sehat semuanya," kata Ketut.
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020
Tags: