Liga Prancis
Bagi Sarabia, kalahkan virus akan menjadi kemenangan nyata
14 April 2020 00:13 WIB
Pemain PSG Pablo Sarabia merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Olympique Lyon dalam pertandingan Piala Prancis yang dimainkan di Stadion Groupama, Lyon, 4 Maret 2020. (ANTARA/AFP/PHILIPPE DESMAZES)
Jakarta (ANTARA) - Pemain sayap Paris St Germain (PSG) Pablo Sarabia mengatakan bahwa keberhasilan mengalahkan virus corona akan menjadi kemenangan nyata.
"Siapa yang tahu apakah liga akan dilanjutkan atau tidak. Itu adalah perkiraan dan kita semua perlu fokus kepada pandemi. Melalui ini semua akan menjadi kemenangan nyata musim ini," kata Sarabia seperti dikutip AFP yang dipantau di Jakarta, Senin.
"Hal yang pertama dan terutama bagi saya adalah keluarga saya, dan bagaimana (masalah) ini diselesaikan. Ini merupakan situasi kritis," tambahnya.
Baca juga: PSG luncurkan platform pengumpulan dana untuk membantu lawan pandemi
Klub Sarabia, PSG, sedang memuncaki klasemen Liga Prancis dengan keunggulan 12 poin atas Marseille saat kompetisi dihentikan pada 13 Maret. Namun bagi pemain Spanyol tersebut, hal yang utama saat ini adalah keselamatan dan kesehatan umat manusia.
Terkait pandemi COVID-19, para pesepak bola di berbagai negara didesak untuk mendapat pemotongan gaji. Pemain-pemain di klub besar seperti Barcelona, Real Madrid, Juventus, dan Bayern Munich merupakan sebagian pemain yang menyetujui kebijakan tersebut.
Baca juga: PSG jual jersey khusus demi pahlawan kesehatan anticorona
Sarabia sendiri yakin klub-klub Prancis berencana untuk melakukan kebijakan serupa.
"Kami telah membicarakannya dan para kapten kami mendiskusikannya, dan apapun yang dapat kami lakukan untuk membantu PSG dan negeri ini secara umum, kami akan berusaha melakukannya," tutur Sarabia.
Mimpi Liga Champions
Salah satu mimpi besar PSG sejak diambil alih grup investasi Qatar pada 2011 adalah menjuarai Liga Champions, namun klub ibukota itu masih absen tampil di semifinal sejak 2011.
Baca juga: Klub-klub Ligue 1 di ambang krisis setelah pembayaran siaran mandek
Mimpi itu masih dipelihara. Kemenangan atas Borussia Dortmund pada putaran 16 besar setelah mereka kalah di leg pertama mendongkrak asa bahwa mereka kini dapat menjadi kandidat kuat menjuarai Liga Champions.
"Kekalahan di markas Dortmund merupakan masa sulit, namun semua yang telah terjadi memperlihatkan betapa bersatunya kami sebagai tim," kata mantan pemain Sevilla tersebut.
"Saya dapat melihat di mata rekan-rekan setim bahwa kami akan melaju, Anda dapat merasakannya. (Namun) masih panjang jalan yang harus dilalui sebelum final, dan seperti yang saya katakan sebelumnya, kami semestinya tidak memikirkan hal itu sekarang," pungkas Sarabia.
Baca juga: Akibat corona mewabah, Liga Prancis pun turut dihentikan
Baca juga: Separuh klub sepak bola liga Prancis bisa bangkrut karena virus corona
"Siapa yang tahu apakah liga akan dilanjutkan atau tidak. Itu adalah perkiraan dan kita semua perlu fokus kepada pandemi. Melalui ini semua akan menjadi kemenangan nyata musim ini," kata Sarabia seperti dikutip AFP yang dipantau di Jakarta, Senin.
"Hal yang pertama dan terutama bagi saya adalah keluarga saya, dan bagaimana (masalah) ini diselesaikan. Ini merupakan situasi kritis," tambahnya.
Baca juga: PSG luncurkan platform pengumpulan dana untuk membantu lawan pandemi
Klub Sarabia, PSG, sedang memuncaki klasemen Liga Prancis dengan keunggulan 12 poin atas Marseille saat kompetisi dihentikan pada 13 Maret. Namun bagi pemain Spanyol tersebut, hal yang utama saat ini adalah keselamatan dan kesehatan umat manusia.
Terkait pandemi COVID-19, para pesepak bola di berbagai negara didesak untuk mendapat pemotongan gaji. Pemain-pemain di klub besar seperti Barcelona, Real Madrid, Juventus, dan Bayern Munich merupakan sebagian pemain yang menyetujui kebijakan tersebut.
Baca juga: PSG jual jersey khusus demi pahlawan kesehatan anticorona
Sarabia sendiri yakin klub-klub Prancis berencana untuk melakukan kebijakan serupa.
"Kami telah membicarakannya dan para kapten kami mendiskusikannya, dan apapun yang dapat kami lakukan untuk membantu PSG dan negeri ini secara umum, kami akan berusaha melakukannya," tutur Sarabia.
Mimpi Liga Champions
Salah satu mimpi besar PSG sejak diambil alih grup investasi Qatar pada 2011 adalah menjuarai Liga Champions, namun klub ibukota itu masih absen tampil di semifinal sejak 2011.
Baca juga: Klub-klub Ligue 1 di ambang krisis setelah pembayaran siaran mandek
Mimpi itu masih dipelihara. Kemenangan atas Borussia Dortmund pada putaran 16 besar setelah mereka kalah di leg pertama mendongkrak asa bahwa mereka kini dapat menjadi kandidat kuat menjuarai Liga Champions.
"Kekalahan di markas Dortmund merupakan masa sulit, namun semua yang telah terjadi memperlihatkan betapa bersatunya kami sebagai tim," kata mantan pemain Sevilla tersebut.
"Saya dapat melihat di mata rekan-rekan setim bahwa kami akan melaju, Anda dapat merasakannya. (Namun) masih panjang jalan yang harus dilalui sebelum final, dan seperti yang saya katakan sebelumnya, kami semestinya tidak memikirkan hal itu sekarang," pungkas Sarabia.
Baca juga: Akibat corona mewabah, Liga Prancis pun turut dihentikan
Baca juga: Separuh klub sepak bola liga Prancis bisa bangkrut karena virus corona
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020
Tags: