Laporan dari Kuala Lumpur
Klaster COVID-19 di Kuantan pernah ke Bali
13 April 2020 20:46 WIB
Sebuah ambulans didampingi mobil polisi dengan latar belakang tempat hunian Malayan Mansion mengangkut 32 orang penghuni yang positif COVID-19 ke Rumah Sakit Sungai Buloh di Jalan Masjid India, Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (11/4/2020). Pemerintah Malaysia telah mengisolasi hunian yang banyak ditempati warga asing termasuk warga negara Indonesia tersebut selama 14 hari semenjak tanggal 7 April untuk penyaringan penghuni yang positif. ANTARA Foto/Agus Setiawan/wsj. (ANTARA FOTO/AGUS SETIAWAN)
KUALA LUMPUR (ANTARA) - Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) menyatakan pasien positif COVID-19 di Kuantan, Negara Bagian Pahang, yang menjadi salah satu klaster di negara ini pernah melakukan perjalanan ke Bali, Indonesia.
"Menyusul aktivitas tertumpu (targeted approach) yang telah dijalankan oleh KKM melalui pendeteksian, penyaringan, pengujian terhadap kelompok sasaran yang berisiko tinggi, pihak KKM telah memastikan klaster-klaster kasus saling berkaitan di Kuantan," ujar Dirjen Kesehatan Malaysia, Dr Noor Hisyam Abdullah di Kuala Lumpur, Senin.
Dia mengatakan klaster Person Under Investigation (PUI) Bali di Kuantan ini adalah satu klaster yang melibatkan golongan pasien dan beberapa anggota tim kesehatan dari sebuah klinik di Kuantan.
"Hingga 13 April 2020 sebanyak 20 orang telah dikenal di dalam klaster ini yaitu 14 orang sedang dirawat di bangsal Hospital Tengku Ampuan Afzan (HTAA), Pahang, dua orang telah sembuh, tiga orang dirawat di ICU dan seorang telah meninggal dunia (kasus ke-1575)," katanya.
Dia mengatakan dari keseluruhan jumlah tersebut terdapat tiga anggota tim medis yang tergolong dalam klaster ini.
"Kasus indeks yaitu kasus ke-4684 bagi klaster ini mempunyai sejarah perjalanan ke Bali, Indonesia. Beliau kemudian mempunyai kontak dekat dengan kasus ke-1575 (yaitu kakak dari kasus indeks)," katanya.
Kasus ke-1575 kemudian telah menjangkiti tujuh kasus generasi kedua dan 11 kasus generasi ketiga.
"Terdapat 339 kontak dekat telah dikenali dan ujian saringan COVID-19 telah dijalankan, termasuk 202 anggota tim medis," katanya.
Pada kesempatan yang sama Noor Hisham mengatakan bahwa untuk klaster Italia di Kuching ada lima kasus baru yang terdeteksi sehingga menjadikan total 50 kasus.
"Lima orang dari satu keluarga telah meninggal dari kelompok ini saja," katanya.
Baca juga: Malaysia laporkan 134 lagi kasus virus corona
Baca juga: Perdana Menteri Malaysia larang kedai pangkas rambut beroperasi
"Menyusul aktivitas tertumpu (targeted approach) yang telah dijalankan oleh KKM melalui pendeteksian, penyaringan, pengujian terhadap kelompok sasaran yang berisiko tinggi, pihak KKM telah memastikan klaster-klaster kasus saling berkaitan di Kuantan," ujar Dirjen Kesehatan Malaysia, Dr Noor Hisyam Abdullah di Kuala Lumpur, Senin.
Dia mengatakan klaster Person Under Investigation (PUI) Bali di Kuantan ini adalah satu klaster yang melibatkan golongan pasien dan beberapa anggota tim kesehatan dari sebuah klinik di Kuantan.
"Hingga 13 April 2020 sebanyak 20 orang telah dikenal di dalam klaster ini yaitu 14 orang sedang dirawat di bangsal Hospital Tengku Ampuan Afzan (HTAA), Pahang, dua orang telah sembuh, tiga orang dirawat di ICU dan seorang telah meninggal dunia (kasus ke-1575)," katanya.
Dia mengatakan dari keseluruhan jumlah tersebut terdapat tiga anggota tim medis yang tergolong dalam klaster ini.
"Kasus indeks yaitu kasus ke-4684 bagi klaster ini mempunyai sejarah perjalanan ke Bali, Indonesia. Beliau kemudian mempunyai kontak dekat dengan kasus ke-1575 (yaitu kakak dari kasus indeks)," katanya.
Kasus ke-1575 kemudian telah menjangkiti tujuh kasus generasi kedua dan 11 kasus generasi ketiga.
"Terdapat 339 kontak dekat telah dikenali dan ujian saringan COVID-19 telah dijalankan, termasuk 202 anggota tim medis," katanya.
Pada kesempatan yang sama Noor Hisham mengatakan bahwa untuk klaster Italia di Kuching ada lima kasus baru yang terdeteksi sehingga menjadikan total 50 kasus.
"Lima orang dari satu keluarga telah meninggal dari kelompok ini saja," katanya.
Baca juga: Malaysia laporkan 134 lagi kasus virus corona
Baca juga: Perdana Menteri Malaysia larang kedai pangkas rambut beroperasi
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: