Saham Tokyo turun tajam tertekan kekhawatiran corona dan harga minyak
13 April 2020 17:23 WIB
Seorang pria memakai masker pelindung berjalan melewati sebuah layar yang memperlihatkan harga saham Nikkei di luar kantor pialang di Tokyo, Jepang, Jumat (13/3/2020). ANTARA/REUTERS/Athit Perawongmetha/am.
Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Tokyo ditutup melemah tajam pada perdagangan Senin, tertekan kekhawatiran atas meningkatnya penyebaran virus corona di Jepang dan kemungkinan harga minyak tidak akan segera pulih.
Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) jatuh 455,10 poin atau 2,33 persen, dari tingkat penutupan Jumat (10/4/2020), menjadi mengakhiri perdagangan di 19.043,40 poin.
Baca juga: Bursa saham Tokyo dibuka melemah karena aksi ambil untung,
Sementara itu, sebut Xinhua, indeks Topix yang lebih luas dari seluruh saham papan utama di pasar Tokyo kehilangan 24,13 poin atau 1,69 persen, menjadi berakhir pada 1.405,91 poin.
Saham-saham transportasi laut, perusahaan sekuritas dan saham-saham yang terkait dengan besi dan baja paling banyak mengalami kerugian pada penutupan perdagangan.
Baca juga: Bursa Saham Seoul berakhir jatuh, Indeks KOSPI anjlok 1,88 persen
Baca juga: Bursa Saham Filipina ditutup menguat, Indeks PSE naik 1,82 persen
Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) jatuh 455,10 poin atau 2,33 persen, dari tingkat penutupan Jumat (10/4/2020), menjadi mengakhiri perdagangan di 19.043,40 poin.
Baca juga: Bursa saham Tokyo dibuka melemah karena aksi ambil untung,
Sementara itu, sebut Xinhua, indeks Topix yang lebih luas dari seluruh saham papan utama di pasar Tokyo kehilangan 24,13 poin atau 1,69 persen, menjadi berakhir pada 1.405,91 poin.
Saham-saham transportasi laut, perusahaan sekuritas dan saham-saham yang terkait dengan besi dan baja paling banyak mengalami kerugian pada penutupan perdagangan.
Baca juga: Bursa Saham Seoul berakhir jatuh, Indeks KOSPI anjlok 1,88 persen
Baca juga: Bursa Saham Filipina ditutup menguat, Indeks PSE naik 1,82 persen
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: