Jakarta (ANTARA) - Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso pada Senin (13/4) masih merawat 23 pasien positif COVID-19 dan pasien dalam pengawasan (PDP) di ruang isolasi, demikian keterangan dari pihak rumah sakit sebagaimana diterima di Jakarta.

Dari jumlah itu, sembilan di antaranya merupakan pasien dalam pengawasan, sementara 14 lainnya merupakan pasien positif COVID-19.

Pihak rumah sakit menerangkan lima PDP dan enam pasien positif menempati ruang isolasi Mawar 1, tiga PDP dan delapan pasien positif dirawat di ruang isolasi Mawar 2, sementara satu PDP di ruang Dahlia.

Di luar itu, dua pasien PDP dan satu pasien positif COVID-19 dirawat di ruang ICU.

Pernyataan tertulis pihak rumah sakit turut menerangkan dalam 24 jam terakhir RSPI Sulianti Saroso menerima satu pasien positif COVID-19 dan menyatakan satu pasien positif pulih dari penyakit.

Sejak menerima kasus pertama sampai saat ini, RSPI Sulianti Saroso telah memberi pelayanan kepada 2.868 orang dalam pemantauan (ODP).

Dari catatan pihak rumah sakit, jumlah ODP yang datang ke RSPI Sulianti Saroso terus bertambah dalam satu pekan terakhir dari 2.807 orang pada 6 April sampai 2.865 orang pada 12 April.

Akan tetapi, jumlah pasien dalam pengawasan turun dari 15 orang pada 12 April jadi 11 orang pada 13 April.

Secara keseluruhan, RSPI Sulianti Saroso telah merawat 60 orang dengan status PDP dan 64 pasien positif COVID-19.

Pemeritah Indonesia dalam laman resminya melaporkan per Minggu (13/4) jumlah pasien positif COVID-19 mencapai 4.241 orang. Dari angka itu, 359 di antaranya dinyatakan sembuh dan 373 lainnya meninggal dunia.

Sejauh ini, Jakarta masih jadi provinsi dengan kasus positif COVID-19 tertinggi sebanyak 2.044 orang atau hampir separuh dari keseluruhan jumlah pasien di Indonesia. Dari jumlah itu, 142 di antaranya dinyatakan sembuh, tetapi 195 orang lainnya meninggal dunia.

Sementara itu, catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan per Minggu (12/4) jumlah pasien COVID-19 dunia mencapai 1.699.595 dan 106.138 di antaranya meninggal dunia akibat tertular virus.