Riau uji coba lab swab di RSUD Arifin Achmad
13 April 2020 08:37 WIB
Petugas medis memeriksa pasien dengan SWAB Test di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Minggu (8/4/2020). Tes dengan sistem tersebut dilakukan guna mempersempit penyebaran COVID-19 di wilayah Depok dan sekitarnya. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/hp.
Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Riau pada Senin akan memulai uji coba laboratorium uji swab COVID-19 dengan PCR (Plymerase Chain Reaction) secara mandiri di Kota Pekanbaru.
“Tadi malam saya mendapat info dari tim lab, Senin ini uji coba dengan alat PCR yang dari dinas peternakan sambil menunggu datangnya alat PCR yang Insyaallah datang lusa (Rabu-Red),” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliana Nazir di Pekanbaru, Senin.
Uji swab nantinya akan berlokasi di Lab Biomedik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad, Pekanbaru, yang menjadi fasilitas kesehatan rujukan untuk penyakit mematikan tersebut.
Direktur RSUD Arifin Achmad, dr Nuzelly Husnedi MARS, sempat menjelaskan pada pekan lalu bahwa Pemprov Riau memesan alat laboratorium PCR buatan Amerika Serikat. “Bisa memeriksa sampai 100 sampel (swab) per hari,” katanya.
Untuk tenaga ahlinya, lab tersebut akan kerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Riau dan RSUD Arifin Achmad, antara lain ada dr.Arfianti,PhD dan dr.Dewi Anggraini,SpMK serta beberapa ahli lainnya.
Ia mengatakan pihaknya juga mulai mengantisipasi apabila banyak warga yang akan meminta diperiksa di lab tersebut. Sebabnya, untuk pemeriksaan swab membutuhkan reagen atau reaktan untuk mendeteksi virus corona dalam tubuh pasien. Reagen itu yang harganya cukup mahal dan harus impor.
Baca juga: Lab IPB untuk pengujian diagnostik COVID-19 segera dioperasikan
“Kami sudah ada reagen yang dari Kemenkes, tapi kita juga sudah pesan untuk pemakaian selanjutnya karena diperkirakan banyak yang akan diperiksa,” ujarnya.
Gubernur Riau Syamsuar juga menyatakan ada anggaran dana Rp7 miliar untuk laboratorium tersebut.
Ia menjelaskan Kementerian Kesehatan sudah memberi lampu hijau supaya Riau secepatnya memiliki lab uji swab COVID-19 sendiri.
Dengan begitu, Riau tidak lagi ketergantungan pada lab Kemenkes di Jakarta untuk menunggu hasil uji sampel dari pasien dalam pengawasan yang butuh waktu lama.
“Akan sangat membantu pemerintah provinsi untuk dapat percepat hasil swab-nya,” kata Syamsuar.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Riau, hingga Senin pagi total ada 123 pasien dalam pengawasan (PDP) yang masih dirawat namun hasil uji swab belum keluar. Sudah ada 18 PDP yang meninggal dan belum dipastikan apakah positif COVID-19.
Baru satu PDP yang meninggal dunia dan baru setelahnya terkonfirmasi positif COVID-19. Jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 ada 16 orang, dan baru dua orang yang sembuh dan dipulangkan.
Baca juga: Adeksi: Saatnya Pemerintah Pusat perluas sebaran lab periksa swab
“Tadi malam saya mendapat info dari tim lab, Senin ini uji coba dengan alat PCR yang dari dinas peternakan sambil menunggu datangnya alat PCR yang Insyaallah datang lusa (Rabu-Red),” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliana Nazir di Pekanbaru, Senin.
Uji swab nantinya akan berlokasi di Lab Biomedik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad, Pekanbaru, yang menjadi fasilitas kesehatan rujukan untuk penyakit mematikan tersebut.
Direktur RSUD Arifin Achmad, dr Nuzelly Husnedi MARS, sempat menjelaskan pada pekan lalu bahwa Pemprov Riau memesan alat laboratorium PCR buatan Amerika Serikat. “Bisa memeriksa sampai 100 sampel (swab) per hari,” katanya.
Untuk tenaga ahlinya, lab tersebut akan kerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Riau dan RSUD Arifin Achmad, antara lain ada dr.Arfianti,PhD dan dr.Dewi Anggraini,SpMK serta beberapa ahli lainnya.
Ia mengatakan pihaknya juga mulai mengantisipasi apabila banyak warga yang akan meminta diperiksa di lab tersebut. Sebabnya, untuk pemeriksaan swab membutuhkan reagen atau reaktan untuk mendeteksi virus corona dalam tubuh pasien. Reagen itu yang harganya cukup mahal dan harus impor.
Baca juga: Lab IPB untuk pengujian diagnostik COVID-19 segera dioperasikan
“Kami sudah ada reagen yang dari Kemenkes, tapi kita juga sudah pesan untuk pemakaian selanjutnya karena diperkirakan banyak yang akan diperiksa,” ujarnya.
Gubernur Riau Syamsuar juga menyatakan ada anggaran dana Rp7 miliar untuk laboratorium tersebut.
Ia menjelaskan Kementerian Kesehatan sudah memberi lampu hijau supaya Riau secepatnya memiliki lab uji swab COVID-19 sendiri.
Dengan begitu, Riau tidak lagi ketergantungan pada lab Kemenkes di Jakarta untuk menunggu hasil uji sampel dari pasien dalam pengawasan yang butuh waktu lama.
“Akan sangat membantu pemerintah provinsi untuk dapat percepat hasil swab-nya,” kata Syamsuar.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Riau, hingga Senin pagi total ada 123 pasien dalam pengawasan (PDP) yang masih dirawat namun hasil uji swab belum keluar. Sudah ada 18 PDP yang meninggal dan belum dipastikan apakah positif COVID-19.
Baru satu PDP yang meninggal dunia dan baru setelahnya terkonfirmasi positif COVID-19. Jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 ada 16 orang, dan baru dua orang yang sembuh dan dipulangkan.
Baca juga: Adeksi: Saatnya Pemerintah Pusat perluas sebaran lab periksa swab
Pewarta: FB Anggoro
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020
Tags: