Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Pemerintah untuk Percepatan Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto mengatakan kurang lebih 27 orang telah diperiksa dengan real time PCR (qPCR) yang memungkinkan untuk pemeriksaan COVID-19 secara cepat.

"Beberapa kebijakan telah dilakukan. Sampai hari ini, lebih dari 27 ribu orang yang telah diperiksa PCR real time," kata Yuri dalam jumpa pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB di Jakarta, Minggu.

"Hal ini menunjukkan bahwa kita secara serius mencari kasus positif terkonfirmasi," ujarnya.

Baca juga: Purwarupa alat tes corona buatan Indonesia rampung

Baca juga: Pemerintah telah membeli 20 alat pemeriksaan PCR untuk tes COVID-19


Lebih lanjut, ia menjelaskan tes diagnosis cepat (rapid diagnosis test) yang berbasis antibodi sesuai dengan edaran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah dilaksanakan.

"Rekomendasi rapid diagosis test yang berbasis antibodi sesuai edaran WHO 7 April 2020 menjadi pedoman agar rapid test andibodi lebih terarah," jelas Yuri.

Rapid test tersebut, lanjutnya, adalah perangkat yang digunakan untuk penyaringan (skrining) yang ditujukan untuk kelengkapan catatan kontak (tracing) kasus positif COVID-19 yang terkonfirmasi, baik untuk masyarakat maupun tenaga medis yang melayani pasien terjangkit.

Baca juga: Alat tes COVID-19 yang mampu deteksi ribuan sampel tiba

Baca juga: Pemerintah akan distribusikan unit PCR ke 11 provinsi


"Skrining ditujukan untuk kelengkapan kontak tracing kasus terkonfirmasi posiitif, deteksi dini dan cepat kemungkinan terinfeksi untuk tenaga medis, dan skrining untuk wilayah yang banyak kasus positif," ucap dia.

Selain itu, Yuri menyebut bahwa 60 laboratorium yang telah diaktifkan dan ditambah kapasitasnya guna mempercepat tes dan cek spesimen yang telah diambil.

"Sebanyak 60 laboratorium kita aktifkan dengan kapasitas yang ditingkatkan untuk cek spesimen yang kita ambil dari rumah sakit," kata dia.

Ia mengatakan pihaknya telah mendistribusikan 790 ribu alat pelindung diri (APD) kepada tenaga medis. "790 ribu APD yang kami bagikan berkualitas bagus, medical grade telah kita distribusikan ke tenaga medis, dengan penggunaan sesuai SOP di layanan kesehatan," pungkas Yuri.