Jakarta (ANTARA) - Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) mendorong umat Katolik untuk memberikan dukungan bagi orang dalam pemantauan (ODP) maupun pasien dalam pengawasan (PDP) dengan tidak mengucilkannya.

"Gereja menghimbau kepada umatnya untuk tetap memperlakukan orang-orang dengan status ODP dan PDP dengan baik, dengan penuh kasih sebagai sesama, dan menolong mereka memberikan dukungan untuk mereka menemukan kesembuhannya," ujar Direktur Caritas Indonesia KWI, Romo Fredy Rante Tarik, saat menggelar telewicara di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, masih ada sebagian masyarakat yang memperlakukan ODP dan PDP secara tidak adil. Mereka akhirnya mengucilkan dan menganggap sebagai kurir pembawa penyakit, tanpa diimbangi dengan pemberian dukungan dan semangat untuk kesembuhannya.

Justru kata dia, momen perayaan Paskah yang merupakan perayaan atas kebangkitan Yesus dari kematian yang dalam ajaran Kristiani sebagai penebusan atas dosa-dosa manusia, harus diimani dengan teguh.

"Maka Paskah kali ini mendorong dan membangkitkan kepedulian kasih sayang dan cinta satu sama lain, terutama bagi yang membutuhkan dan mengatasi kecemasan bersama dan saling memberi dukungan dan harapan selama masa ini," kata dia.

Menurutnya, perayaan Paskah kali ini mesti disambut dengan meningkatkan rasa kasih serta solidaritas terutama saat masa pandemi COVID-19 yang merebak di Tanah Air.

Beragam upaya yang bisa dilakukan dengan memberikan bantuan baik bagi para tenaga medis maupun masyarakat terdampak, hingga bersolidaritas untuk penggalangan donasi.

"Karitas Indonesia juga mulai dan sedang mempersiapkan strategi merespon pasca pandemi COVID-19 dan memperhatikan masyarakat yang lemah dan terdampak khususnya kelompok lemah kecil, miskin, dan terpinggirkan," kata dia.