Pesanan melonjak, Sayurbox tambah pekerja untuk kelancaran distribusi
10 April 2020 20:05 WIB
Pengemudi ojek daring menggunakan aplikasi belanja saat memesan sayur-mayur di pasar Kosambi, Bandung, Jawa Barat, Jumat (10/4/2020). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/pras.
Jakarta (ANTARA) - Salah satu aplikasi yang menjual aneka bahan pangan secara online, Sayurbox menambah jumlah tenaga kerja mereka untuk memastikan kelancaran distribusi, mengingat pesanan dari konsumen yang melonjak, terutama pada masa pandemi COVID-19 ini.
Meski tidak menyebutkan secara rinci jumlah pekerja yang ditambah, Head of Communications Sayurbox, Oshin Hernis mengatakan penambahan tenaga kerja ini juga untuk mendukung kebijakan pemerintah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan masyarakat yang saat ini masih menerapkan work from home (WFH).
"Kami juga bekerja sama dengan partner-partner logistik untuk mendistribusikan permintaan masyarakat yang melonjak saat ini," kata Oshin kepada Antara di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Papua Muda Inspiratif gandeng pedagang sayur rambah pasar digital
Selama pandemi COVID-19 merebak di Indonesia, perusahaan startup yang didirikan sejak 2016 itu, mengalami peningkatan penjualan hingga lima kali lipat.
Produk-produk yang mengalami peningkatan permintaan secara signifikan, yakni aneka produk kesehatan yang di dalam aplikasi tersebut bernama "ijo-ijo". Dalam katalog "ijo-ijo", perusahaan menjual berbagai produk, seperti jamu, salad, dan minuman kesehatan lainnya, seperti infused water.
"Selain terdapat jus dan salad, kami juga menyediakan produk jenis lainnya, seperti catering yang telah dikemas dan bisa langsung dikonsumsi oleh customer kami," kata Oshin.
Dalam memastikan barang yang dipesan tetap higienis, Sayurbox memiliki gudang sesuai standar kesehatan dan memastikan produk yang diterima dari petani lokal hanya tersimpan dalam hitungan jam kemudian dikemas untuk menjaga kualitasnya.
Baca juga: Pedagang sayur Pasar Senen layani pembeli secara jarak jauh
Sejak didirikan pada 2016, Sayurbox hanya bermitra dengan lima petani. Namun dengan banyaknya permintaan, startup tersebut kini memiliki lebih dari 20 petani untuk terus memasok aneka sayur dan buah.
"Saat ini kami memiliki lebih dari 20 petani dan harus bekerja lebih keras untuk dapat menjangkau lebih petani-petani di pelosok Indonesia," kata Oshin.
Meski tidak menyebutkan secara rinci jumlah pekerja yang ditambah, Head of Communications Sayurbox, Oshin Hernis mengatakan penambahan tenaga kerja ini juga untuk mendukung kebijakan pemerintah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan masyarakat yang saat ini masih menerapkan work from home (WFH).
"Kami juga bekerja sama dengan partner-partner logistik untuk mendistribusikan permintaan masyarakat yang melonjak saat ini," kata Oshin kepada Antara di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Papua Muda Inspiratif gandeng pedagang sayur rambah pasar digital
Selama pandemi COVID-19 merebak di Indonesia, perusahaan startup yang didirikan sejak 2016 itu, mengalami peningkatan penjualan hingga lima kali lipat.
Produk-produk yang mengalami peningkatan permintaan secara signifikan, yakni aneka produk kesehatan yang di dalam aplikasi tersebut bernama "ijo-ijo". Dalam katalog "ijo-ijo", perusahaan menjual berbagai produk, seperti jamu, salad, dan minuman kesehatan lainnya, seperti infused water.
"Selain terdapat jus dan salad, kami juga menyediakan produk jenis lainnya, seperti catering yang telah dikemas dan bisa langsung dikonsumsi oleh customer kami," kata Oshin.
Dalam memastikan barang yang dipesan tetap higienis, Sayurbox memiliki gudang sesuai standar kesehatan dan memastikan produk yang diterima dari petani lokal hanya tersimpan dalam hitungan jam kemudian dikemas untuk menjaga kualitasnya.
Baca juga: Pedagang sayur Pasar Senen layani pembeli secara jarak jauh
Sejak didirikan pada 2016, Sayurbox hanya bermitra dengan lima petani. Namun dengan banyaknya permintaan, startup tersebut kini memiliki lebih dari 20 petani untuk terus memasok aneka sayur dan buah.
"Saat ini kami memiliki lebih dari 20 petani dan harus bekerja lebih keras untuk dapat menjangkau lebih petani-petani di pelosok Indonesia," kata Oshin.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020
Tags: