Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Proses daftar ulang bagi 4.300 mahasiswa baru Universitas Brawijaya (UB) Malang yang lolos jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2020/2021 dipermudah, karena dampak pandemi COVID-19

Sebanyak 4.300 mahasiswa baru (maba) tersebut akan didistribusikan ke 77 program studi (prodi), termasuk PSDKU UB Kampus Kediri, prodi baru Ilmu Kehutanan dan Ilmu Aktuaria.

Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Brawijaya Prof Dr Aulanni’am di Malang, Jawa Timur, Kamis, mengemukakan untuk kelompok Saintek, Program Studi Kedokteran menjadi primadona dengan pendaftar sebanyak 1.646 orang, sedangkan kuota hanya untuk 75 mahasiswa.

Kelompok Soshum, program studi Manajemen selama dua tahun berturut-turut menjadi prodi yang paling diminati dengan jumlah pendaftar 1.653 orang, sedangkan kuota hanya 96 mahasiswa.

Ada yang berbeda dalam penerimaan mahasiswa lewat jalur SNMPTN tahun ini, khususnya dari segi teknis daftar ulang.

Masih dalam kondisi siaga COVID-19, UB memberikan banyak kemudahan bagi mahasiswa yang diterima untuk memenuhi proses daftar ulang.

"Komitmen UB mempermudah proses daftar ulang bagi maba yang diterima dari jalur SNMPTN, misalnya tidak lagi harus tes kesehatan di awal, tidak ada lagi berkas yang harus dilegalisasi sekolah dan mahasiswa yang diterima tidak perlu repot mencari berkas lain untuk kelengkapan uang kuliah tunggal (UKT)," kata Aulanni’am.

Baca juga: Cegah COVID-19, Universitas Brawijaya pulangkan mahasiswa Malaysia

Pengumuman hasil SNMPTN sudah diunggah oleh LTMPT selaku penyelenggara pada Rabu (8/4).

Proses daftar ulang di UB akan di mulai pada Selasa (14/4) hingga akhir April (30/4) melalui laman https://admisi.ub.ac.id., sedangkan penetapan UKT pada Senin (11/5).

Tahun ini, UB mengalami peningkatan peminat prodi di jalur SNMPTN dengan jumlah total 43.958 orang. Jumlah itu mengalami peningkatan 700 orang dibandingkan dengan pada 2019.

"Untuk beasiswa Bidikmisi yang sekarang berganti nama KIP Kuliah masih belum dipastikan peminat keseluruhan yang diterima di UB. Biasanya kuota untuk itu 10 persen dari total mahasiswa yang diterima keseluruhan," tuturnya.

Rektor UB Malang Prof Dr Nuhfil Hanani berpesan kepada mahasiswa yang diterima SNMPTN di UB agar segera daftar ulang sesuai jadwal dan tidak mengundurkan diri, sebab kesempatan mendaftar UTBK-SBMPTN sudah tidak bisa lagi.

"Bagi yang belum diterima jangan berkecil hati. Masih ada UTBK dan jalur mandiri," katanya.

Tahun ini, Universitas Brawijaya menduduki peringkat pertama 10 besar kampus dengan pendaftar terbanyak, yakni 30.932 pendaftar.

Baca juga: Seluruh area kampus Universitas Brawijaya disemprot disinfektan
Baca juga: Cairan pembersih tangan produksi mahasiswa Universitas Brawijaya laris