Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 80 ekor rusa di kawasan Monumen Nasional (Monas) Jakarta kekurangan persediaan pangan karena belum tersedianya rumput di lokasi itu.

Hingga saat ini rusa itu ditangkarkan di tanah gersang dan tidak terdapat tumbuhan rumput hijau di kawasan Monas, hanya ada daun kering jatuh dari pohon pelindung di sekitarnya,

"Pihak pengelola sudah berupaya untuk menanam rumput di lokasi itu, namun selalu gagal," kata Helmi salah seorang pejaga penangkaran rusa di kawasan Monas, Senin.

Dia mengatakan, tidak adanya rumput di lokasi itu sangat menyulitkan untuk memenuhi kebutuhan makanan sekitar 80 ekor rusa tersebut.

Setiap hari makanan rusa itu disuplai dari Ragunan, Jakarta Selatan, dengan jumlah yang minim yakni sekitar delapan karung untuk dua hari.

Kebutuhan rumput bagi rusa itu idealnya antara empat sampai enam karung per hari, katanya.

Tidak hanya itu, katanya, untuk membersihkan daun kering dalam lokasi 15 hektare (Ha) itu dibutuhkan tenaga kerja sekitar sepuluh orang, sedangkan tenaga yang ada di sana hanya empat orang.

Keberadaan rusa di kawasan Monas itu sejak tahun 2004, perkembangannya cukup pesat yakni dari sekitar 20 ekor, sekarang jumlahnya sudah di atas 150 ekor dan sebagian dibawa ke kebun binatang.

Dari 80 ekor rusa itu, sebagian besar berukuran kecil, sedang dan rusa dewasa sangat sedikit.

Menurut dia, kendati persediaan pangan rusa itu terbatas, namun perkembangbiakan binatang ini cukup pesat yakni setiap induk rusa bisa beranak dua kali dalam setahun.

Untuk mengatasi kekurangan rumput di lokasi itu, pihak pengelola (Ragunan) melakukan kerja sama dengan Pemda Daerah Khusus Ibukota (DKI) untuk menanam rumput di lokasi itu, dengan harapan bisa hidup dan dapat mencukupi kebutuhan pangan rusa-rusa tersebut. (*)