Masyarakat sumbang lebih dari Rp193 miliar untuk tangani COVID-19
9 April 2020 16:51 WIB
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto saat konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (9/42020). ANTARA/Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19/pri.
Jakarta (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 hingga Kamis (9/4) sudah menerima sumbangan lebih dari Rp193 miliar dari berbagai lapisan masyarakat, kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto.
"Donasi dari semua kelompok masyarakat, bahkan dari seluruh dunia yang menunjukkan bahwa kita serius. Pemerintah, masyarakat dunia usaha serius di dalam menangani COVID-19 ini," kata Yurianto saat konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Kamis.
Baca juga: Kemenkeu telah salurkan Rp3,3 triliun ke BNPB untuk tangani COVID-19
Baca juga: Indonesia terima bantuan Korsel untuk tanggulangi COVID-19
Baca juga: Bantu alat tes COVID-19, Korsel anggap Indonesia "teman sejati"
Sumbangan itu, kata Yurianto, akan digunakan dalam usaha mencegah penyebaran COVID-19 dan untuk menyokong berbagai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah menghadapi dampak dari wabah yang disebabkan virus corona jenis baru itu.
Langkah perlindungan sosial dan stimulus ekonomi, sesuai instruksi Presiden Joko Widodo, bernilai lebih dari Rp405 triliun sudah disiapkan untuk meringankan beban masyarakat Indonesia yang terdampak secara langsung maupun tidak langsung akibat COVID-19.
Perlindungan sosial itu termasuk untuk membantu rumah tangga yang membutuhkan, untuk membayar iuran air dan listrik.
Masyarakat, kata dia, bisa membantu pemerintah untuk mencegah penyebaran lebih luas COVID-19 dengan ketat melakukan penjagaan jarak dan berdiam di rumah.
"Upaya pemerintah yang dilakukan tentunya akan sangat tergantung dari kepatuhan kita, kepatuhan masyarakat sebagai ujung tombak dari penghentian rantai penularan COVID-19 ini," tegas pria yang juga menjabat sebagai Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan itu.
Baca juga: Polri tindak 18 kasus penyimpangan produksi dan distribusi APD
Baca juga: Syarat pemberlakukan PSBB bagi pemerintah daerah
Dia mengajak masyarakat untuk terus melakukan imbauan pemerintah, seperti tidak keluar rumah, karena merupakan cara terbaik untuk menghindari infeksi penyakit yang menyerang sistem pernapasan itu.
Kalau memang terpaksa harus keluar rumah, Yurianto meminta agar masyarakat menggunakan masker kain yang menurut data menunjukkan efektivitas 60 persen untuk mencegah penularan virus.
"Donasi dari semua kelompok masyarakat, bahkan dari seluruh dunia yang menunjukkan bahwa kita serius. Pemerintah, masyarakat dunia usaha serius di dalam menangani COVID-19 ini," kata Yurianto saat konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Kamis.
Baca juga: Kemenkeu telah salurkan Rp3,3 triliun ke BNPB untuk tangani COVID-19
Baca juga: Indonesia terima bantuan Korsel untuk tanggulangi COVID-19
Baca juga: Bantu alat tes COVID-19, Korsel anggap Indonesia "teman sejati"
Sumbangan itu, kata Yurianto, akan digunakan dalam usaha mencegah penyebaran COVID-19 dan untuk menyokong berbagai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah menghadapi dampak dari wabah yang disebabkan virus corona jenis baru itu.
Langkah perlindungan sosial dan stimulus ekonomi, sesuai instruksi Presiden Joko Widodo, bernilai lebih dari Rp405 triliun sudah disiapkan untuk meringankan beban masyarakat Indonesia yang terdampak secara langsung maupun tidak langsung akibat COVID-19.
Perlindungan sosial itu termasuk untuk membantu rumah tangga yang membutuhkan, untuk membayar iuran air dan listrik.
Masyarakat, kata dia, bisa membantu pemerintah untuk mencegah penyebaran lebih luas COVID-19 dengan ketat melakukan penjagaan jarak dan berdiam di rumah.
"Upaya pemerintah yang dilakukan tentunya akan sangat tergantung dari kepatuhan kita, kepatuhan masyarakat sebagai ujung tombak dari penghentian rantai penularan COVID-19 ini," tegas pria yang juga menjabat sebagai Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan itu.
Baca juga: Polri tindak 18 kasus penyimpangan produksi dan distribusi APD
Baca juga: Syarat pemberlakukan PSBB bagi pemerintah daerah
Dia mengajak masyarakat untuk terus melakukan imbauan pemerintah, seperti tidak keluar rumah, karena merupakan cara terbaik untuk menghindari infeksi penyakit yang menyerang sistem pernapasan itu.
Kalau memang terpaksa harus keluar rumah, Yurianto meminta agar masyarakat menggunakan masker kain yang menurut data menunjukkan efektivitas 60 persen untuk mencegah penularan virus.
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020
Tags: