Pariaman, (ANTARA) - Sejumlah sekolah dasar (SD) dan SMP di Kota Pariaman, Sumatera Barat membantu keluarga siswa miskin dengan memberikan paket sembako menghadapi dampak ekonomi akibat pandemi COVID-19.

"Ada sekitar lima ton beras dan bahan kebutuhan pokok yang akan dibagikan kepada anak sekolah dari keluarga kurang mampu," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pariaman Kanderi usai menyalurkan bantuan dari pihak SMPN 7 Pariaman, Kamis.

Baca juga: UMSU-UniMAP diskusi online penghematan listrik di masa COVID-19

Ia mengatakan pemberian bantuan tersebut karena adanya pandemi COVID-19 yang juga berpengaruh terhadap ekonomi warga di Kota Pariaman sehingga sejumlah sekolah mengambil bagian guna mengurangi beban keluarga siswa lainnya.

Pemberian bantuan tersebut merupakan inisiatif para kepala sekolah dan guru yang ada di daerah itu.

"Pihak sekolah melakukan pendataan mana keluarga siswa yang berhak diberikan bantuan," katanya.

Ia berharap pihak sekolah dapat terus memberikan bantuan kepada keluarga siswa yang terdampak ekonomi akibat COVID-19.

Untuk meminimalkan penyebaran COVID-19 pihaknya memindahkan lokasi belajar dari gedung sekolah ke rumah semenjak pertengahan Maret hingga awal April dan metode belajar tersebut pun diperpanjang hingga 16 April 2020.

Baca juga: Dokter paru: Kasus meninggal akibat COVID-19 karena faktor risiko

Sementara itu salah seorang orang tua siswa Mariana (40) mengatakan keluarganya merasa tertolong dengan bantuan sembako tersebut karena pekerjaannya hanya menjahit dengan gaji hanya ratusan ribu per bulan.

"Sedangkan sekarang proses menjahit terhenti karena COVID-19 dan suami saya tidak bisa bekerja lagi karena sakit semenjak dua tahun," ujarnya.

Ia menyampaikan beruntung keluarganya mendapatkan bantuan kiriman uang dari keluarga yang berada di rantau sehingga dapat memenuhi kebutuhan keluarga.

Salah seorang siswi SMPN 7 Pariaman Indah Permata Sari mengatakan dirinya rindu dengan aktivitas belajar di sekolah karena dapat bertemu dengan teman dan guru.

"Belajar di rumah tetap tapi ingin rasanya seperti dulu. Bisa belajar bersama di sekolah," kata dia.

Ia berharap pandemi tersebut segera berakhir sehingga dirinya bisa bertemu dengan teman dan guru serta belajar bersama-sama lagi.***3***

Baca juga: Jakarta mulai salurkan bansos Pembatasan Sosial Berskala Besar
Baca juga: Penyelenggaraan Ubud Village Jazz Festival 2020 dibatalkan
Baca juga: Angka kejahatan di Jakarta turun selama pandemi COVID-19