Medan (ANTARA) - Dampak penyebaran virus corona atau COVID-19, stok darah yang tersedia di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Medan menjadi langka. Demikian disampaikan Kepala UDD PMI Kota Medan dr Harry Butar-butar SpB, dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Rabu.

"Kondisi persediaan darah di UDD PMI Kota Medan sudah sangat berkurang. Biasanya rata-rata kita punya 1.500 kantong untuk memenuhi kebutuhan darah seluruh Kota Medan dan sekitarnya, tapi sekarang sudah sangat menurun, dan yang ada pada kita hanya sekitar 500 kantong," katanya.

Dalam penyebaran COVID-19 ini, kata Harry, bukan berarti penyakit-penyakit lain harus lepas dari perhatian. Contohnya penyakit seperti kanker dan anemia yang sangat membutuhkan darah.

"Maka kami mengimbau agar seluruh masyarakat Kota Medan terutama pendonor-pendonor rutin tetap mempunyai keikhlasan hati untuk mendonorkan darahnya," katanya.

Saat ini, kata Harry, pendonor yang biasanya melakukan donor darah sekali dalam 2 bulan sudah mulai membatasi dirinya. Apalagi pendonor yang dalam jumlah besar, mereka sudah mengurung diri dan tidak lagi bersedia untuk mendonorkan darahnya.

Akibatnya, pasien-pasien yang membutuhkan darah dalam kondisi saat ini, sudah betul-betul terhambat, sehingga sangat mengalami gangguan penyakit.

"Sementara stok yang ada pada UDD PMI sudah sangat jauh menurun," ujarnya.