Menurut dia, penurunan harga jual getah karet terjadi dalam beberapa pekan terakhir.
Muklis mengatakan penurunan harga tersebut berdampak pada perekonomian masyarakat setempat, khususnya petani karet.
"Belum lagi ditambah cuaca yang tidak menentu membuat volume sadapan karet menurun drastis hingga membuat petani kesulitan ekonomi," katanya.
Secara terpisah, Nanang petani karet lainnya di Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Mesuji, menambahkan, selain harganya anjlok, untuk menjual getah karet saat ini juga sulit karena nyaris tidak ada tengkulak yang mau menampung hasil bumi tersebut.
Hal tersebut disebabkan perusahaan tempat penampungan getah karet di Tulang Bawang dan Mesuji Lampung tutup akibat COVID-19.
"Kalaupun ada tengkulak yang membeli getah karet dengan harga murah hanya sekitar Rp3.000 per kilogram," ujarnya.
Sementara itu, menurut salah seorang agen, Wanda di wilayah Mesuji Lampung, mengaku terpaksa tidak lagi membeli getah karet sejak 21 Maret 2020 karena pabrik karet yang terletak di Palembang tutup akibat COVID-19.
"Pada 21 Maret lalu pihak pabrik telah mengeluarkan surat edaran kalau pabrik mereka tutup. Tentu saya bingung mau dijual kemana getah karet tersebut sehingga terpaksa tidak membeli dari petani," katanya.
Baca juga: Harga ekspor karet Indonesia turun terimbas wabah COVID-19
Baca juga: Gapkindo Kalbar : Dampak COVID-19 semakin tekan harga karet