Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur mencatat frekuensi kebakaran di wilayah setempat pada kurun Januari hingga Maret 2020 menurun dibanding periode yang sama pada 2019.

"Ada tren penurunan frekuensi kebakaran di Jaktim pada periode yang sama dalam setahun terakhir ini," kata Kepala Seksi Operasional Damkar Jaktim Gatot Sulaeman di Jakarta, Selasa sore.

Pada Januari 2019 tercatat 36 kali kebakaran, sementara Januari 2020 hanya 28 kejadian kebakaran. Februari 2019 terjadi 28 kali kebakaran, sedangkan Februari 2020 menurun menjadi 25 kejadian kebakaran.

"Pada Maret 2019 ada 31 kejadian kebakaran, sedangkan sampai hari ini tercatat baru 21 kebakaran," katanya.

Baca juga: Damkar Jaktim sedot genangan air di Cakung Timur
Baca juga: Damkar Jaktim evakuasi ular sanca di atas tiang listrik di Cipayung


Peristiwa kebakaran di Jaktim, kata Gatot, masih didominasi bangunan perumahan akibat pengaruh korsleting arus listrik dan kompor.

Kerugian materi akibat kebakaran sepanjang 2019 dikalkulasi mencapai total Rp91,8 miliar.

Sementara kerugian materi korban kebakaran pada kurun Januari-Maret 2020 baru berkisar Rp6,5 miliar.