Saham China menguat ikuti tren pasar global
7 April 2020 17:23 WIB
Sejumah investor melihat layar komputer di depan papan elektronik yang menunjukkan pergerakan saham di rumah pialang, Shanghai, China. ANTARA/REUTERS/Aly Song/am.
Beijing (ANTARA) - Saham-saham China berakhir lebih tinggi pada perdagangan Selasa, didukung pemulihan fundamental ketika perdagangan dimulai kembali setelah libur akhir pekan yang panjang, mengikuti kenaikan pasar luar negeri. Indikator utama Indeks Komposit Shanghai naik 2,05 persen menjadi ditutup pada 2.820,76 poin, sementara Indeks Komponen Shenzhen di bursa kedua China berakhir 3,15 persen lebih tinggi pada 10.428,91 poin.
Baca juga: Saham China dibuka lebih tinggi setelah melemah akhir pekan lalu
Nilai transaksi gabungan saham yang mencakup kedua indeks tersebut mencapai 732,08 miliar yuan (sekitar 103,2 miliar dolar AS), meningkat dari 572,6 miliar yuan (sekitar 80,6 miliar dolar AS) yang tercatat pada perdagangan akhir pekan lalu.
Dikutip dari Xinhua, jumlah saham naik melebihi yang turun, dengan 1.489 saham terhadap 46 saham di bursa Shanghai dan 2.193 saham terhadap 40 saham di bursa Shenzhen.
Bank sentral China pekan lalu mengumumkan keputusan untuk memotong rasio persyaratan cadangan (RRR) untuk bank-bank kecil dan menengah sebesar 100 basis poin. Suku bunga kelebihan cadangan untuk lembaga keuangan akan dipotong dari 0,72 persen menjadi 0,35 persen, pemotongan pertama sejak 2008.
Perusahaan-perusahaan di sektor fintech, peternakan susu dan pertanian memimpin kenaikan, dengan saham Guangdong Homa Appliances Co, Ltd naik pada batas harian 10 persen menjadi 4,91 yuan.
Di tengah harapan penyebaran COVID-19 yang lebih lambat, bursa saham AS melonjak pada Senin (6/4/2020) dengan ketiga indeks utama ditutup lebih dari tujuh persen, setelah kemunduran pada minggu sebelumnya di tengah pandemi.
Sementara itu, indeks ChiNext yang melacak saham-saham perusahaan sedang berkembang di papan bergaya Nasdaq China, bertambah 3,31 persen menjadi ditutup pada 1.969,78 poin.
Pasar saham China ditutup pada Senin (6/4/2020) untuk hari libur umum.
Baca juga: Saham Tokyo ditutup menguat ketika kematian akibat corona melambat
Baca juga: IHSG tertekan 0,69 persen di tengah menguatnya bursa saham Asia
Baca juga: Saham China dibuka lebih tinggi setelah melemah akhir pekan lalu
Nilai transaksi gabungan saham yang mencakup kedua indeks tersebut mencapai 732,08 miliar yuan (sekitar 103,2 miliar dolar AS), meningkat dari 572,6 miliar yuan (sekitar 80,6 miliar dolar AS) yang tercatat pada perdagangan akhir pekan lalu.
Dikutip dari Xinhua, jumlah saham naik melebihi yang turun, dengan 1.489 saham terhadap 46 saham di bursa Shanghai dan 2.193 saham terhadap 40 saham di bursa Shenzhen.
Bank sentral China pekan lalu mengumumkan keputusan untuk memotong rasio persyaratan cadangan (RRR) untuk bank-bank kecil dan menengah sebesar 100 basis poin. Suku bunga kelebihan cadangan untuk lembaga keuangan akan dipotong dari 0,72 persen menjadi 0,35 persen, pemotongan pertama sejak 2008.
Perusahaan-perusahaan di sektor fintech, peternakan susu dan pertanian memimpin kenaikan, dengan saham Guangdong Homa Appliances Co, Ltd naik pada batas harian 10 persen menjadi 4,91 yuan.
Di tengah harapan penyebaran COVID-19 yang lebih lambat, bursa saham AS melonjak pada Senin (6/4/2020) dengan ketiga indeks utama ditutup lebih dari tujuh persen, setelah kemunduran pada minggu sebelumnya di tengah pandemi.
Sementara itu, indeks ChiNext yang melacak saham-saham perusahaan sedang berkembang di papan bergaya Nasdaq China, bertambah 3,31 persen menjadi ditutup pada 1.969,78 poin.
Pasar saham China ditutup pada Senin (6/4/2020) untuk hari libur umum.
Baca juga: Saham Tokyo ditutup menguat ketika kematian akibat corona melambat
Baca juga: IHSG tertekan 0,69 persen di tengah menguatnya bursa saham Asia
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: