Jakarta (ANTARA) - Kepala Satgas Pangan Polri Brigjen Daniel Tahi Monang Silitonga mengatakan bahwa harga gula pasir di ritel modern dan pasar tradisional di Jakarta saat ini sudah turun.
Pasalnya, stok gula di wilayah Jakarta terus dipasok, sehingga permintaan terhadap gula dipastikan dapat dipenuhi.
"Di Jakarta, saya kira harga gula sudah turun. Karena di Jakarta sudah kami fokuskan sejak dua pekan lalu," kata Brigjen Daniel saat dihubungi, di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Harga gula pasir di Jakarta tembus Rp20.000/kg
Sementara terkait dengan dibatasinya pembelian gula di toko-toko ritel modern, menurut Daniel, hal itu tergantung kebijakan manajemen ritel masing-masing.
"Itu kebijakan ritel masing-masing karena kalau diborong satu orang, kasihan yang lain, tidak kebagian," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri ini pula.
Baca juga: Food Station distribusikan 500 ton gula pasir
Daniel menambahkan, dalam pekan ini pihaknya menargetkan 250 ribu ton gula sudah bisa didistribusikan ke ritel-ritel modern dan pasar-pasar tradisional untuk memenuhi kebutuhan gula di dalam negeri.
Pasokan gula tersebut saat ini sedang diolah dari gula rafinasi menjadi gula konsumsi di beberapa pabrik gula.
"Sedang digiling oleh pabrik-pabrik gula, dari raw sugar menjadi gula konsumsi. Di Jateng, Jatim, Medan dan ada juga di Jakarta," katanya lagi.
Konversi produk gula rafinasi menjadi gula konsumsi terus didorong sebagaimana Surat Telegram Kapolri Nomor: ST/1099/IV/HUK.7.1./2020 tertanggal 4 April 2020.
Salah satu poin yang dijabarkan di surat telegram tersebut adalah Polri mendorong pabrik gula rafinasi untuk memproduksi gula konsumsi demi mengatasi kelangkaan gula.
Baca juga: Gula pasir langka di Jakarta Pusat
Pantauan harga gula di swalayan Lottemart, Fatmawati, Jakarta Selatan, dan swalayan Naga di kawasan TB Simatupang, stabil di Rp12.500 per kg. Namun, pembelian gula pasir itu dibatasi.
Satgas Pangan nyatakan harga gula pasir di Jakarta sudah turun
7 April 2020 15:20 WIB
Kepala Satgas Pangan Polri Brigjen Daniel Tahi Monang Silitonga (tengah). (ANTARA/ Anita Permata Dewi)
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020
Tags: