Bandung (ANTARA) - Sebuah Warung Tegal (Warteg) Bahari yang berada di kawasan Terusan Jalan Jakarta, Kota Bandung membagikan makanan secara gratis kepada pengendara ojek online kini dilanda krisis pendapatan akibat virus corona atau COVID-19.

Sinta Anggraeni selaku Humas Yayasan Insan Bumi Mandiri yang menjadi penyalur bantuan warteg itu mengatakan bantuan itu berasal dari para donatur yang sebelumnya telah dihimpun. Menurutnya kegiatan itu bertujuan untuk membantu masyarakat yang masih berjuang menghidupi keluarganya.

"Itu program kami di Insan Bumi Mandiri, untuk pengendara ojeg," kata Sinta di Bandung, Senin.

Kini warteg tersebut cukup ramai dikunjungi para pengendara ojek online. Di depan warteg tersebut tertera tulisan pada spanduk pengumuman makanan gratis untuk para ojek online.

Para pengendara ojek online itu dibebaskan untuk memilih makanannya masing-masing. Ada pula yang memilih untuk membungkus makanannya dan dimakan di tempat lain.

Baca juga: ACT Sumsel salurkan bantuan pangan masyarakat terdampak COVID-19
Baca juga: DKI dorong masyarakat belanja jarak jauh dengan libatkan ojek daring
Baca juga: Asosiasi imbau pengemudi ojek daring waspadai dan antisipasi corona


Sinta mengatakan bahwa tak menutup kemungkinan program itu juga bisa dilakukan di warteg lainnya. Menurutnya program tersebut merupakan pertama kalinya dilakukan oleh yayasannya tersebut.

"Ke depannya, sampai lima hari Insya Allah, nanti akan menyusul lagi di tempat yang lain," kata dia.

Salah satu pengunjung warteg yang merupakan pengendara ojol, Aryanto mengatakan bahwa dampak virus corona ini cukup terasa bagi pekerjaannya. Dia mengaku kini hanya mendapat tiga pesanan setelah berkeliling Kota Bandung.

Selain warteg itu, menurutnya saat ini banyak orang yang dermawan dengan memberinya bantuan. Dia mencontohkan, suatu ketika ada seorang pemesan yang justru memberikan barang pesanannya tersebut kepada dirinya.

"Kadang suka ada orang yang dermawan. Sering malah," kata dia.

Baca juga: Grab buat program bantuan untuk pengemudi hadapi corona
Baca juga: Gubernur pantau penyemprotan disinfektan ojek daring di Surabaya
Baca juga: OJK pertimbangkan relaksasi "leasing" motor ojol dampak COVID-19