Jakarta (ANTARA) - Museum MACAN membuat inisiatif digital untuk tetap memberi edukasi seni melalui platform daring di tengah pandemi virus corona, COVID-19.

Meski ditutup sementara untuk keamanan, Museum MACAN kini bergabung dengan gerakan global museum dari rumah atau #MuseumfromHome sehingga pengunjung bisa menjelajahi koleksi dan pamerannya secara digital.

Baca juga: Bosan di rumah terus? Coba jalan-jalan pakai Google Arts & Culture

Baca juga: Museum MACAN berkolaborasi dengan perupa Thailand Mit Jai Inn


Museum MACAN dalam siaran resmi mengatakan, pameran yang bisa dinikmati pengunjung secara vitual meliputi "Melati Suryodarmo: Why Let the Chicken Run?" dan "Julian Rosefeldt: Manifesto".

"Program kami adalah respons positif terhadap situasi sosial yang sedang dihadapi dunia," kata Direktur Museum MACAN Aaron Seeto.

Program yang bisa dijelajahi dalam inisiatif museum dari rumah ini meliputi 800-an karya seni modern dan kontemporer Indonesia dan mancanegara.

Seri mingguan bisa diakses di akun Instagram, ada pembahasan mengenai karya pilihan dalam koleksi tersebut. Pengunjung virtual bisa memperkaya informasi lewat panduan audio dari tim kuratorial museum.

Selain itu, pameran virtual bisa dilihat lewat kanal IGTV dan YouTube Museum MACAN. Seri video itu dilengkapi wawancara bersama perupa dan pembahasan karya pilihan hingga program wicara yang menampilkan profesional di bidang seni.


Baca juga: Bisnis lesu, biro perjalanan fokus layani pembatalan & penundaan tiket

Baca juga: Penuh harapan, siasat biro perjalanan di tengah krisis virus corona

Baca juga: Museum MACAN umumkan program pameran baru sepanjang 2020