Honduras siapkan lahan pekuburan massal, antisipasi korban COVID-19
4 April 2020 07:36 WIB
Anggota The Church of Jesus Christ of Latter-day Saints Amerika Serikat, memakai masker pelindung, berkumpul di Bandara Internasional Toncontin sebelum kembali ke rumah, saat penyebaran penyakit virus korona terus berlanjut di Tegucigalpa, Honduras, Minggu (29/3/2020). (REUTERS/JORGE CABRERA)
Tegucigalpa (ANTARA) - Otoritas Honduras pada Jumat (3/4) memerintahkan para wali kota untuk menyiapkan lahan yang cocok untuk digunakan sebagai pekuburan massal, seiring dengan perhatian terhadap kemungkinan banyaknya pasien COVID-19 yang meninggal dunia di negara Amerika Tengah itu.
"Pemerintah daerah harus menentukan lahan yang sesuai untuk pekuburan massal, jikalau pemakaman secara massal diperlukan karena jumlah korban meninggal melebihi kapasitas," tulis Badan Penanggulangan Risiko Nasional dalam sebuah pernyataan.
Presiden Juan Orlando Hernandez, yang telah menerapkan peraturan jam malam ketat sebagai langkah pencegahan COVID-19, memperingatkan bahwa "ini hanyalah awal" dari wabah virus corona di Honduras dan masalah akan menjadi "lebih sulit lagi".
Baca juga: Pemerintah Honduras kirim makanan ke 3,2 juta orang karena corona
Baca juga: Negara Amerika Tengah, Selatan perketat perbatasan karena corona
Di sejumlah kota, termasuk ibu kota Tegucigalpa yang ramai dan kota San Pedro Sula di wilayah utara, masyarakat belum mematuhi peraturan pembatasan sosial maupun jam malam yang padahal sudah mulai berlaku sejak 15 April.
Sejauh ini, Honduras melaporkan sebanyak 222 kasus infeksi virus corona disertai 15 kasus kematian. Sementara itu, kasus akumulatif secara global telah melewati angka satu juta dengan hampir 60.000 kematian.
Sumber: Reuters
Baca juga: Amerika Latin perketat pengawasan COVID-19 dengan militer, jam malam
Baca juga: Amerika Latin tingkatkan larangan penerbangan karena corona
"Pemerintah daerah harus menentukan lahan yang sesuai untuk pekuburan massal, jikalau pemakaman secara massal diperlukan karena jumlah korban meninggal melebihi kapasitas," tulis Badan Penanggulangan Risiko Nasional dalam sebuah pernyataan.
Presiden Juan Orlando Hernandez, yang telah menerapkan peraturan jam malam ketat sebagai langkah pencegahan COVID-19, memperingatkan bahwa "ini hanyalah awal" dari wabah virus corona di Honduras dan masalah akan menjadi "lebih sulit lagi".
Baca juga: Pemerintah Honduras kirim makanan ke 3,2 juta orang karena corona
Baca juga: Negara Amerika Tengah, Selatan perketat perbatasan karena corona
Di sejumlah kota, termasuk ibu kota Tegucigalpa yang ramai dan kota San Pedro Sula di wilayah utara, masyarakat belum mematuhi peraturan pembatasan sosial maupun jam malam yang padahal sudah mulai berlaku sejak 15 April.
Sejauh ini, Honduras melaporkan sebanyak 222 kasus infeksi virus corona disertai 15 kasus kematian. Sementara itu, kasus akumulatif secara global telah melewati angka satu juta dengan hampir 60.000 kematian.
Sumber: Reuters
Baca juga: Amerika Latin perketat pengawasan COVID-19 dengan militer, jam malam
Baca juga: Amerika Latin tingkatkan larangan penerbangan karena corona
Penerjemah: Suwanti
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: