Jakarta (ANTARA) - Operator NBA memulai proses negosiasi tawar menawar dengan asosiasi pebasket, NBPA, terkait rencana potongan gaji para pemain kompetisi basket paling bergengsi itu di tengah dampak ekonomi akibat pandemi virus corona.

NBA mengajukan tawaran pemotongan gaji sebesar 50 persen dan mulai berlaku sejak 15 April, demikian dilaporkan kolumnis The Athletics Shams Charania, Sabtu dini hari WIB.

Tawaran itu dijawab oleh NBPA dengan skema berupa potongan gaji 25 persen dan mulai berlaku pada pertengahan Mei.

Baca juga: Turnamen NBA2K diharapkan jadi pereda rasa haus tontontan fans NBA

Pemotongan gaji atlet profesional menjadi isu yang berkembang di banyak kompetisi olahraga, menyusul dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh pandemi virus corona.

Pasalnya, pandemi membuat hampir semua kompetisi tertangguhkan yang praktis mempengaruhi penerimaan klub-klub profesional serta pendapatan pekerja yang biasanya bergantung pada jalannya pertandingan.

Di sepak bola klub-klub elit Eropa seperti Barcelona, Juventus, Atletico Madrid dan sebagian besar tim Bundesliga Jerman sudah lebih dulu menempuh jalur pemotongan gaji pemain dan pelatih demi menjamin bayaran para karyawan tetap terpenuhi.

Sedangkan Liga Premier Inggris baru-baru ini memulai diskusi dengan asosiasi pemain PFA dan asosiasi manajer LMA untuk pengurangan gaji hingga 30 persen dari total tahunan mereka guna pemanfaatan yang sama.

Baca juga: Corona masih menggejala, musim baru WNBA ditunda

NBA saat ini masih ditangguhkan sejak 11 Maret menyusul ditemukannya beberapa pemain yang positif tertular COVID-19 dan belum jelas kapan musim 2019/20 akan kembali dilanjutkan.

Sementara itu kompetisi putri, WNBA, yang sedianya dimulai pertengahan Mei harus membuka pembicaraan ulang mengenai tanggal awal musim baru.

Baca juga: Lillard tak setuju NBA geser permanen jadwal kompetisi
Baca juga: Semua pemain Lakers bebas dari gejala COVID-19
Baca juga: Yao Ming donorkan darah, Joe Young kembali berulah