Bupati Omaleng: COVID-19 di Mimika dari Cluster Lembang dan Jakarta
3 April 2020 17:04 WIB
Bupati Mimika Eltinus Omaleng didampingi sejumlah pejabat teras Pemkab Mimika mendengar pengarahan dari Mendagri Tito Karnavian melalui fasilitas video conference di ruang Mimika Command Center Kantor Pusat Pemerintahan Mimika, Jumat (3/4/2020). ANTARA/HO-Kominfo Mimika
Timika (ANTARA) - Bupati Mimika Papua Eltinus Omaleng menegaskan sumber masuknya wabah Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Kabupaten Mimika dibawa oleh orang yang pernah mengikuti kegiatan keagamaan di Lembang, Jawa Barat pada 3-5 Maret dan juga dari Jakarta.
“COVID-19 ini awal mulanya tidak ada di Mimika dan Papua. Beberapa waktu lalu jemaat GBI Mawar Sharon Timika ikut sidang di Lembang, dari situlah virus itu berkembang sampai di Timika," kata Omaleng.
Pada Jumat pagi Bupati Omaleng didampingi Wakil Bupati Johannes Rettob dan Pelaksana Tugas Sekda Mimika Marthen Paiding mendengarkan pengarahan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian melalui fasilitas video conference bertempat di Ruang Command Center Pemkab Mimika.
Baca juga: Sedang diisolasi, warga Mimika berstatus OTG COVID-19 jadi 79 orang
Baca juga: Polres Mimika tahan ketua RT provokasi warga tolak isolasi ODP-PDP
Bupati Omaleng mengatakan dugaan penularan COVID-19 di Mimika terkait Cluster Lembang, Jawa Barat memang belum secara pasti mengingat orang yang mengikuti kegiatan tersebut sudah meninggal pada 16 Maret lalu di Timika.
"Banyak warga yang datang melayat ke rumah pendeta itu. Beberapa pejabat juga waktu itu datang melayat, termasuk 25 warga Mapurujaya karena sebelum beliau meninggal pernah memimpin ibadah dan memberikan khotbah di Mapurujaya,” kata Bupati Omaleng.
Selain itu, dua pasien berstatus positif COVID-19 di Mimika yakni pasien 02 dan pasien 03 juga diduga kuat terinfeksi saat melakukan kontak dengan tokoh agama yang sudah meninggal itu.
Bahkan salah satu warga yang berdomisili di Jalan Cenderawasih, Kompleks KPKN Timika yang meninggal pada Selasa (31/3) juga diduga tertular COVID-19, namun belum sempat dilakukan pemeriksaan sampel swab dan darahnya.
“Saya harus menyampaikan hal ini secara terbuka agar semua yang ikut melayat dan ikut dalam acara pemakaman saat itu agar segera melapor dan memeriksakan diri ke petugas kesehatan agar tim bisa secepatnya melakukan langkah-langkah pencegahan. Jangan sampai mereka takut melapor, ini penting untuk kebaikan semua orang," imbau Bupati Omaleng.
Baca juga: Warga Mimika positif tertular COVID-19 bertambah menjadi tiga orang
Baca juga: Bocah laki-laki satu tahun di Mimika masuk kategori PDP
Orang nomor satu di Kabupaten Mimika itu juga mengapresiasi kerja keras Tim Gugus Penanganan COVID-19 di Mimika.
Hingga Jumat ini, jumlah kasus positif COVID-19 di Mimika sebanyak tiga orang, dua pasien dinyatakan negatif, 32 orang masuk dalam status Pasien Dalam Pengawasan (PDP), 22 orang masuk status Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan 79 orang masuk dalam status Orang Tanpa Gejala (OTG).
"Saat ini sebanyak 11 pasien dirawat di RSUD Mimika," katanya.
Pada Jumat pagi, RSUD Mimika kembali mengirim tujuh sampel swab dan darah PDP ke Litbangkes Provinsi Papua di Jayapura untuk diperiksa, dua diantaranya merupakan sampel swab pasien 01 dan pasien 02.
Baca juga: IDI minta pendatang dari luar Timika wajib isolasi diri
Baca juga: Seorang PDP Manokwari meninggal dengan hasil tes cepat negatif
“COVID-19 ini awal mulanya tidak ada di Mimika dan Papua. Beberapa waktu lalu jemaat GBI Mawar Sharon Timika ikut sidang di Lembang, dari situlah virus itu berkembang sampai di Timika," kata Omaleng.
Pada Jumat pagi Bupati Omaleng didampingi Wakil Bupati Johannes Rettob dan Pelaksana Tugas Sekda Mimika Marthen Paiding mendengarkan pengarahan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian melalui fasilitas video conference bertempat di Ruang Command Center Pemkab Mimika.
Baca juga: Sedang diisolasi, warga Mimika berstatus OTG COVID-19 jadi 79 orang
Baca juga: Polres Mimika tahan ketua RT provokasi warga tolak isolasi ODP-PDP
Bupati Omaleng mengatakan dugaan penularan COVID-19 di Mimika terkait Cluster Lembang, Jawa Barat memang belum secara pasti mengingat orang yang mengikuti kegiatan tersebut sudah meninggal pada 16 Maret lalu di Timika.
"Banyak warga yang datang melayat ke rumah pendeta itu. Beberapa pejabat juga waktu itu datang melayat, termasuk 25 warga Mapurujaya karena sebelum beliau meninggal pernah memimpin ibadah dan memberikan khotbah di Mapurujaya,” kata Bupati Omaleng.
Selain itu, dua pasien berstatus positif COVID-19 di Mimika yakni pasien 02 dan pasien 03 juga diduga kuat terinfeksi saat melakukan kontak dengan tokoh agama yang sudah meninggal itu.
Bahkan salah satu warga yang berdomisili di Jalan Cenderawasih, Kompleks KPKN Timika yang meninggal pada Selasa (31/3) juga diduga tertular COVID-19, namun belum sempat dilakukan pemeriksaan sampel swab dan darahnya.
“Saya harus menyampaikan hal ini secara terbuka agar semua yang ikut melayat dan ikut dalam acara pemakaman saat itu agar segera melapor dan memeriksakan diri ke petugas kesehatan agar tim bisa secepatnya melakukan langkah-langkah pencegahan. Jangan sampai mereka takut melapor, ini penting untuk kebaikan semua orang," imbau Bupati Omaleng.
Baca juga: Warga Mimika positif tertular COVID-19 bertambah menjadi tiga orang
Baca juga: Bocah laki-laki satu tahun di Mimika masuk kategori PDP
Orang nomor satu di Kabupaten Mimika itu juga mengapresiasi kerja keras Tim Gugus Penanganan COVID-19 di Mimika.
Hingga Jumat ini, jumlah kasus positif COVID-19 di Mimika sebanyak tiga orang, dua pasien dinyatakan negatif, 32 orang masuk dalam status Pasien Dalam Pengawasan (PDP), 22 orang masuk status Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan 79 orang masuk dalam status Orang Tanpa Gejala (OTG).
"Saat ini sebanyak 11 pasien dirawat di RSUD Mimika," katanya.
Pada Jumat pagi, RSUD Mimika kembali mengirim tujuh sampel swab dan darah PDP ke Litbangkes Provinsi Papua di Jayapura untuk diperiksa, dua diantaranya merupakan sampel swab pasien 01 dan pasien 02.
Baca juga: IDI minta pendatang dari luar Timika wajib isolasi diri
Baca juga: Seorang PDP Manokwari meninggal dengan hasil tes cepat negatif
Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020
Tags: