Tangerang (ANTARA News) - Supir Nasrudin Zulkanain, Suparmin (34) mengalami trauma pascapenembakan yang menewaskan bosnya tersebut.

"Saya takut kalau ketemu orang yang tidak dikenal," kata Suparmin kepada ANTARA News saat ditemui di rumahnya di Perumahan Teratai Griya Asri Blok G4 No. 1 RT 18/04 Kecamatan Legok, Tangerang, Banten, Rabu.

Direktur PT Putra Rajawali Banjaran (PRB), Nasrudin Zulkarnain tewas ditembak pengendara motor pada 14 Maret 2009 usai main golf di Modernland.

Suparmin mengatakan, dirinya ketakutan karena mendengar suara tembakan senjata api bahkan pria kelahiran Blora, Jawa Tengah tersebut tidak berani keluar rumah.

"Saya belum berani keluar rumah jauh-jauh karena takut diikuti orang," kata Suparmin.

Karena mengalami trauma, pria kelahiran 9 Mei 1975 tersebut akan menjalani terapi untuk konsultasi gangguan psikologisnya yang merasakan ketakutan.

Suparmin menceritakan kejadian penembakan begitu cepat terjadi sehingga dirinya tidak bisa mengenali orang maupun motor yang digunakan pelaku penembakan.

Selain menjadi supir Nasrudin, Suparmin merupakan karyawan kontrak PT PRB sejak 1 Oktober 2008 hingga 30 September 2009.

Awalnya Suparmin sebagai supir pribadi Nasrudin sejak Januari hingga September 2008, kemudian dikontrak kerja PT PRB selama satu tahun dengan gaji sebesar Rp687.608 per bulan ditambah tunjangan transport senilai Rp13.000 per hari. (*)