Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengalokasikan anggaran sebesar Rp16 triliun untuk penanganan COVID-19 di 27 kabupaten dan kota.

"Anggaran itu terbagi atas Rp3,2 triliun bantuan sosial dan Rp13 triliun untuk program padat karya setelah pandemi berakhir," kata Gubernur Ridwan Kamil dalam telekonferensi dengan Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin, Jumat.

Ridwan Kamil dalam keterangannya yang disiarkan di akun resmi Wapres RI menyebutkan total anggaran dari Jawa Barat untuk mengatasi dampak pandemi COVID-19 sebesar Rp16 triliun, terdiri atas Rp3,2 triliun anggaran tunai/pangan dan Rp13 triliun proyek-proyek padat karya.

Ridwan menjelaskan bahwa bantuan sosial senilai Rp3,2 triliun tersebut untuk keluarga miskin di Jawa Barat dengan perrincian setiap kepala keluarga mendapatkan uang tunai Rp150 ribu dan bantuan pangan nontunai senilai Rp350 ribu.

Baca juga: Ridwan Kamil: Dari 15 ribu hasil RDT, 677 positif COVID-19 di Jabar

Terkait jumlah KK yang berhak menerima bantuan tersebut, Ridwan mengatakan bahwa saat ini jajarannya masih melakukan pendataan.

"Kami menyiapkan masing-masing Rp500 ribu, minggu depan kami bagikan, yang terbagi sepertiga cash dan dua pertiga sembako. Sembakonya kami beli dari pasar-pasar supaya pedagang tetap hidup. Kalau tidak cukup, baru kami beli dari Bulog," katanya menjelaskan.

Untuk mengantisipasi adanya warga yang merasa kurang mampu dan tidak terdata, Pemprov Jabar akan melakukan pendataan gelombang kedua dengan cara memverifikasi data warga tersebut.

"Sebagai cadangan, jika masih ada warga yang komplain, saya akan kasih spare 20 persen untuk memastikan pendataan gelombang kedua bagi mereka yang terlewat. Akan tetapi, mereka harus mengajukan argumentasi, saya akan bikin komite yang memberikan approval terhadap gelombang kedua ini," katanya.

Terkait dengan padat karya, Ridwan Kamil mengatakan bahwa nilai anggaran tersebut telah mendapatkan persetujuan dari DPRD Provinsi Jawa Barat.

Baca juga: Gubernur Jabar pesan tidak panik hadapi COVID-19

Anggaran senilai Rp13 triliun tersebut akan digunakan untuk membuka lapangan kerja bagi warga Jawa Barat yang kehilangan pekerjaan dan pendapatan sebagai dampak dari wabah COVID-19.

"Jadi, setelah pandemi turun, ya, mudah-mudahan akhir Juni, diprediksi banyak penangguran. Itu akan kami kerjakan dalam program padat karya senilai Rp13 triliun," ujarnya.