Tangerang (ANTARA News) - Ida Lakmiwati, istri Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) non-aktif Antasari Azhar, mengaku hampir tiap hari menerima teror dari pihak yang tidak bertanggungjawab, terlebih setelah kasus tewasnya Nasarudin Zulkarnain.

"Hampir tiap hari saya menerima teror, hal itu sudah merupakan hal biasa, terutama bila suami sedang menanggani kasus korupsi," kata Ida Lakmiwati di Tangerang, Minggu.

Istri mantan Kajari Jakarta Selatan itu memberikan keterangan pers di depan rumahnya di jalan Gunung Merbabu Blok A-11 No.13, Kompleks Giriloka II Perumahan Bumi Serpong Damai (BSD) didampingi suami dan sejumlah pengacara.

Dalam jumpa pers itu hadir beberapa pengacara Antasari seperti Juniver Girsang, Deni Kailimang, Farhat Abas, dan bintang sinetron Anwar Fuadi.

Dia menambahkan, tidak percaya dengan rumor yang terjadi belakangan ini bahwa suaminya ada hubungan dengan wanita lain, apapun yang terjadi dan dihadapi suami tetap mempercayai.

Dalam usia pernikahan yang sudah dijalani selama 26 tahun, katanya, teror atau pun upaya lain yang sifatnya mengancam sudah sering diterima, namun tetap tegar menghadapi dan selalu setia mendampingi suami.

Istri mantan Kajati Sumatera Barat itu menambahkan, selalu mendoakan agar suaminya tabah dalam menjalankan tugas dan tidak mudah tergoda dengan berbagai rayuan apalagi bila menyangkut pemberantasan korupsi.

Dalam pertemuan itu Antasari mengatakan belum mendapatkan penjelasan mengenai substansi masalah sebenarnya dan yang berkembang adalah tentang pertemuannya dengan Rani Julianti, yang disebut-sebut pernah menikah siri dengan Nasarudin Zulkarnain.

Namun begitu, dia mendukung tentang pemanggilan sebagai saksi di Polda Metro Jaya dalam kasus tewasnya Nasarudin Zulkarnain yang diberondong peluru oleh dua pelaku pengendara sepeda motor 14 Maret 2009. Usai bermain golf di Perumahan Modernland Kota Tangerang.
(*)