Melalui surat pada Selasa, Perwakilan dari Partai Republik Jim Banks meminta pemerintah AS mencari tahu nasib Fang Bin, Chen Qiushi serta Li Zehua. Menurut lansiran media, mereka hilang seusai membuat video dan menyebarkannya secara daring termasuk gambar rumah sakit yang kewalahan dan tumpukan mayat di minibus.
"Ketiga orang ini memahami risiko pribadi yang terkait dengan laporan independen mengenai virus corona di China, namun mereka tetap melakukan itu," tulis Banks, menuding pemerintah China "menjebloskan mereka ke penjara atau bahkan lebih buruk."
Kedutaan Besar China dan Departemen Luar Negeri tidak langsung menanggapi permintaan berkomentar.
Virus, yang menjadi pandemi global, muncul pertama kali di Wuhan pada Desember lalu, menyebabkan puluhan ribu orang terinfeksi dan mengubah kehidupan di kota industri berpenduduk 11 juta jiwa di China tengah itu.
Kebijakan sensor China diawasi sejak wabah virus corona di tengah tuduhan kritikan daring dan media setempat bahwa mereka mencoba mengaburkan kegentingan wabah pada tahap awal.
Sumber: Reuters
Baca juga: Komite Keselamatan Jurnalis kecam konferensi pers Kemenkomarves
Baca juga: Subway Wuhan mulai beroperasi setelah berhenti dua bulan
Baca juga: Virus corona dapat tewaskan 81.000 orang di AS : analisis