Tanjungpinang (ANTARA) - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kota Tanjungpinang, Kepri, membantah kabar pasar tradisional dan swalayan di daerah setempat bakal ditutup untuk mengantisipasi merebaknya COVID-19.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Tanjungpinang, Ahmad Yani, memastikan bahwa aktivitas jual beli di pasar tradisional maupun swalayan tetap jalan.
"Kita sudah bertemu dengan pengelola-pengelola pasar dan swalayan. Mereka tetap jalan. Jadi, isu itu tidak benar," kata Yani, Rabu.
Dia mengharapkan agar masyarakat tidak terpancing dengan isu-isu yang meresahkan seperti itu.
Namun, Yani tetap mengimbau pengelola pasar tradisional dan swalayan untuk mengikuti prosedur dalam pencegahan COVID-19.
Baca juga: Relawan semprot disinfektan di Kantor Bawaslu Tanjungpinang
Seperti, menyiapkan hand sanitizer, menyediakan tempat cuci tangan sesuai standar WHO, dan juga menjaga jarak antrean.
"Kita melihat setiap swalayan sudah ada papan pengumuman untuk menjaga jarak antrean satu meter, tapi pelanggan banyak melanggar itu," imbuhnya.
Padahal, lanjut Yani, aturan tersebut merupakan pelaksanaan imbauan dari wali kota agar membatasi jarak fisik.
Pihaknya meminta para pengelola untuk lebih tegas, terutama kasirnya diharapkan selalu memberikan informasi kepada pelanggan/pembeli apabila melihat jarak antrean terlalu dekat.
"Ketika melihat jarak antrean pembeli yang hendak membayar terlalu dekat, langsung tegaskan ke mereka untuk menjaga jarak," tegas Yani.
Disperindag Tanjungpinang bantah isu pasar dan swalayan ditutup
1 April 2020 23:19 WIB
Suasana pasar tradisional di Bintan Center, Tanjungpinang, Kepri. (Ogen)
Pewarta: Ogen
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2020
Tags: