Sembilan siswa Setukpa yang dirawat di RS membaik
1 April 2020 21:16 WIB
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono (tengah) dan Kapusdokkes Polri Brigjen Pol Musyafak (kiri) saat memberikan keterangan pers di Setukpa Lemdiklat Polri, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (1/4/2020). (ANTARA/ HO-Polri)
Jakarta (ANTARA) - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan kondisi kesehatan tujuh siswa Sekolah Pembentukan Perwira Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Setukpa Lemdiklat) Polri yang saat ini dirawat di RS Polri Said Sukanto, Jakarta, mulai membaik.
"Sudah membaik," kata Brigjen Argo saat dihubungi, di Jakarta, Rabu.
Begitupun juga dengan dua siswa Setukpa yang dirawat di RS Bhayangkara Brimob, Depok, Jawa Barat.
Sembilan siswa Sekolah Inpektur Polisi (SIP) angkatan 49 Setukpa itu dirawat di Jakarta dan Depok karena awalnya mengeluh demam.
"Berawal dari siswa yang merasa demam kemudian dirujuk ke (RS Polri Said Sukanto) Kramat Jati. Awalnya satu (orang), lalu tambah delapan orang jadi total sembilan orang yang dirujuk ke RS," kata jenderal bintang satu itu.
Di RS, sembilan siswa itu telah menjalani tes kesehatan termasuk pengambilan foto rontgen.
Hasil tes kesehatan menunjukkan satu siswa dinyatakan positif demam berdarah dan perlu penanganan lebih lanjut.
Saat ini, sembilan siswa tersebut kondisinya sudah membaik dan menunggu izin dari dokter untuk bisa dipulangkan ke rumah masing-masing.
"Satu orang demam berdarah, hasil rontgen-nya seperti ada kabut jadi kami rujuk. Sembilan orang ini kondisinya sudah membaik, normal. Masih menunggu kapan bisa dipulangkan oleh dokter," kata Argo.
Baca juga: Polri: Para siswa Setukpa dikembalikan ke polda asal
Sementara Kapusdokkes Polri, Brigjen Pol Musyafak mengatakan, Dinas Kesehatan sudah melakukan tes swab pada sembilan siswa tersebut untuk memastikan apakah mereka benar-benar tertular virus covid-19 atau tidak. Namun hasilnya belum keluar.
"Mereka sudah menjalani test swab atau PCR tapi hasilnya belum keluar," tutur Musyafak.
Sebelumnya sebanyak 1.550 siswa (SIP) angkatan 49 Setukpa Lemdiklat Polri menjalani rapid test. Hasilnya 300 siswa didiagnosa positif. Kini mereka diisolasi selama 14 hari di Setukpa dan di hari terakhir masa isolasi akan menjalani tes swab.
Musyafak menegaskan siswa yang hasil rapid testnya positif belum tentu terinfeksi covid-19. Untuk memastikan seseorang terinfeksi covid-19, maka harus dilakukan pemeriksaan lanjutan dengan tes swab.
Sementara 1.250 siswa lainnya yang hasil rapid test-nya negatif, telah dikembalikan ke polda asal masing-masing untuk cuti sementara waktu.
Baca juga: Hasil rapid test 300 siswa Setukpa Polri Sukabumi positif COVID-19
Baca juga: Polri: 300 siswa Setukpa positif 'rapid test' belum tentu COVID-19
Baca juga: Kapusdokkes Polri minta warga Sukabumi tidak khawatir COVID-19
"Sudah membaik," kata Brigjen Argo saat dihubungi, di Jakarta, Rabu.
Begitupun juga dengan dua siswa Setukpa yang dirawat di RS Bhayangkara Brimob, Depok, Jawa Barat.
Sembilan siswa Sekolah Inpektur Polisi (SIP) angkatan 49 Setukpa itu dirawat di Jakarta dan Depok karena awalnya mengeluh demam.
"Berawal dari siswa yang merasa demam kemudian dirujuk ke (RS Polri Said Sukanto) Kramat Jati. Awalnya satu (orang), lalu tambah delapan orang jadi total sembilan orang yang dirujuk ke RS," kata jenderal bintang satu itu.
Di RS, sembilan siswa itu telah menjalani tes kesehatan termasuk pengambilan foto rontgen.
Hasil tes kesehatan menunjukkan satu siswa dinyatakan positif demam berdarah dan perlu penanganan lebih lanjut.
Saat ini, sembilan siswa tersebut kondisinya sudah membaik dan menunggu izin dari dokter untuk bisa dipulangkan ke rumah masing-masing.
"Satu orang demam berdarah, hasil rontgen-nya seperti ada kabut jadi kami rujuk. Sembilan orang ini kondisinya sudah membaik, normal. Masih menunggu kapan bisa dipulangkan oleh dokter," kata Argo.
Baca juga: Polri: Para siswa Setukpa dikembalikan ke polda asal
Sementara Kapusdokkes Polri, Brigjen Pol Musyafak mengatakan, Dinas Kesehatan sudah melakukan tes swab pada sembilan siswa tersebut untuk memastikan apakah mereka benar-benar tertular virus covid-19 atau tidak. Namun hasilnya belum keluar.
"Mereka sudah menjalani test swab atau PCR tapi hasilnya belum keluar," tutur Musyafak.
Sebelumnya sebanyak 1.550 siswa (SIP) angkatan 49 Setukpa Lemdiklat Polri menjalani rapid test. Hasilnya 300 siswa didiagnosa positif. Kini mereka diisolasi selama 14 hari di Setukpa dan di hari terakhir masa isolasi akan menjalani tes swab.
Musyafak menegaskan siswa yang hasil rapid testnya positif belum tentu terinfeksi covid-19. Untuk memastikan seseorang terinfeksi covid-19, maka harus dilakukan pemeriksaan lanjutan dengan tes swab.
Sementara 1.250 siswa lainnya yang hasil rapid test-nya negatif, telah dikembalikan ke polda asal masing-masing untuk cuti sementara waktu.
Baca juga: Hasil rapid test 300 siswa Setukpa Polri Sukabumi positif COVID-19
Baca juga: Polri: 300 siswa Setukpa positif 'rapid test' belum tentu COVID-19
Baca juga: Kapusdokkes Polri minta warga Sukabumi tidak khawatir COVID-19
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020
Tags: