Sasar 5,6 juta peserta prakerja, pemerintah anggarkan Rp20 triliun
1 April 2020 20:04 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyimak pertanyaan wartawan saat memberikan keterangan terkait peluncuran situs resmi Kartu Prakerja di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (20/3/2020). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/pd
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menganggarkan Rp20 triliun dalam program Kartu Prakerja yang menyasar 5,6 juta orang peserta untuk memperkuat kompetensi mereka menghadapi dampak wabah COVID-19.
"Kami berharap program ini dapat membantu daya beli para pekerja serta pelaku usaha mikro dan kecil yang mengalami penurunan pendapatan dan/atau kehilangan mata pencaharian," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Rabu.
Besaran bantuan pelatihan dan insentif yang diterima oleh masing-masing peserta sebesar Rp3.550.000. Rinciannya, per peserta mendapatkan bantuan pelatihan sebesar Rp1 juta dan insentif setelah pelatihan sebesar Rp600 ribu per bulan selama empat bulan serta insentif survei pekerjaan sebesar Rp150 ribu untuk tiga kali survei.
Setiap peserta program hanya dapat mengikuti satu kali program dan insentif tersebut akan dibayarkan setelah peserta menyelesaikan minimal satu kali pelatihan.
Pekerja formal maupun informal yang terdampak COVID-19 dapat mendaftarkan diri di laman resmi www.prakerja.go.id, mulai minggu kedua April 2020.
Menko Airlangga menambahkan pemerintah menyesuaikan kondisi saat ini yakni wabah virus corona yang memberi dampak kepada sektor perekonomian.
Untuk itu, pemerintah menambah anggaran kartu prakerja saat ini dari sebelumnya Rp10 triliun menyasar 2 juta peserta.
Tak hanya diutamakan bagi pekerja dan pencari kerja muda, program ini juga menyasar mereka yang terkena dampak langsung dari kejadian luar biasa COVID-19.
Pendataan penerima Kartu Prakerja yang terdampak wabah COVID-19 merupakan upaya lintas sektor yang melibatkan berbagai kementerian dan lembaga (K/L).
Kartu Prakerja merupakan program pengembangan kompetensi dan peningkatan produktivitas melalui bantuan biaya pelatihan yang diberikan kepada semua WNI yang berusia 18 tahun ke atas.
Peserta tidak sedang sekolah atau kuliah, dan mereka yang terkena dampak langsung dari COVID-19.
Adapun jenis pelatihan yang dapat diambil dalam program Kartu Prakerja pada masa wabah corona ini adalah yang berbasis daring (online).
Kanal digital yang bekerja sama dengan Program Kartu Prakerja sampai saat ini yakni Tokopedia, Bukalapak, Skill Academy by Ruangguru, MauBelajarApa, HarukaEdu, PijarMahir, Sekolah.mu dan Sisnaker.
Kemenko Perekonomian sebagai Ketua Komite Cipta Kerja adalah penanggung jawab program Kartu Prakerja dan manajemen pelaksana operasional program.
Baca juga: Presiden anggarkan Rp10 triliun untuk pekerja yang kena PHK
Baca juga: KSP: Wabah COVID-19 ubah mekanisme pelatihan Program Kartu Prakerja
Baca juga: Pemerintah libatkan "start-up" beri pelatihan penerima kartu pra kerja
"Kami berharap program ini dapat membantu daya beli para pekerja serta pelaku usaha mikro dan kecil yang mengalami penurunan pendapatan dan/atau kehilangan mata pencaharian," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Rabu.
Besaran bantuan pelatihan dan insentif yang diterima oleh masing-masing peserta sebesar Rp3.550.000. Rinciannya, per peserta mendapatkan bantuan pelatihan sebesar Rp1 juta dan insentif setelah pelatihan sebesar Rp600 ribu per bulan selama empat bulan serta insentif survei pekerjaan sebesar Rp150 ribu untuk tiga kali survei.
Setiap peserta program hanya dapat mengikuti satu kali program dan insentif tersebut akan dibayarkan setelah peserta menyelesaikan minimal satu kali pelatihan.
Pekerja formal maupun informal yang terdampak COVID-19 dapat mendaftarkan diri di laman resmi www.prakerja.go.id, mulai minggu kedua April 2020.
Menko Airlangga menambahkan pemerintah menyesuaikan kondisi saat ini yakni wabah virus corona yang memberi dampak kepada sektor perekonomian.
Untuk itu, pemerintah menambah anggaran kartu prakerja saat ini dari sebelumnya Rp10 triliun menyasar 2 juta peserta.
Tak hanya diutamakan bagi pekerja dan pencari kerja muda, program ini juga menyasar mereka yang terkena dampak langsung dari kejadian luar biasa COVID-19.
Pendataan penerima Kartu Prakerja yang terdampak wabah COVID-19 merupakan upaya lintas sektor yang melibatkan berbagai kementerian dan lembaga (K/L).
Kartu Prakerja merupakan program pengembangan kompetensi dan peningkatan produktivitas melalui bantuan biaya pelatihan yang diberikan kepada semua WNI yang berusia 18 tahun ke atas.
Peserta tidak sedang sekolah atau kuliah, dan mereka yang terkena dampak langsung dari COVID-19.
Adapun jenis pelatihan yang dapat diambil dalam program Kartu Prakerja pada masa wabah corona ini adalah yang berbasis daring (online).
Kanal digital yang bekerja sama dengan Program Kartu Prakerja sampai saat ini yakni Tokopedia, Bukalapak, Skill Academy by Ruangguru, MauBelajarApa, HarukaEdu, PijarMahir, Sekolah.mu dan Sisnaker.
Kemenko Perekonomian sebagai Ketua Komite Cipta Kerja adalah penanggung jawab program Kartu Prakerja dan manajemen pelaksana operasional program.
Baca juga: Presiden anggarkan Rp10 triliun untuk pekerja yang kena PHK
Baca juga: KSP: Wabah COVID-19 ubah mekanisme pelatihan Program Kartu Prakerja
Baca juga: Pemerintah libatkan "start-up" beri pelatihan penerima kartu pra kerja
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: