Tidak ada WNI terpapar corona di Vietnam meski sempat jalani karantina
1 April 2020 17:13 WIB
Para mahasiswa Vietnam di Universitas Nasional Pendidikan Hanoi dengan mengenakan masker mengikuti perkuliahan hari pertama, setelah kampus ditutup selama lebih dari sebulan karena wabah virus corona baru, di Hanoi, Vietnam, Senin (2/3/2020). ANTARA/REUTERS/Kham/tm/pri.
Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Hanoi menyatakan bahwa sejauh ini tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang dilaporkan terjangkit virus corona, meskipun beberapa orang sempat menjalani karantina.
"Belum ada yang menjadi pasien, sementara yang masuk karantina awal ada beberapa, sekitar empat orang, tetapi tidak menjadi kasus," kata Duta Besar Indonesia untuk Vietnam Ibnu Hadi ketika dihubungi ANTARA dari Jakarta, Rabu.
Ibnu menambahkan bahwa sejumlah WNI tersebut dikarantina karena "ketika dicek, temperatur mereka di atas normal, namun akhirnya dipulangkan karena tidak terkena corona."
Vietnam mengonfirmasi sebanyak 212 kasus COVID-19 tanpa kasus kematian per 1 April, sejak kasus pertama muncul pada 22 Januari. Dari jumlah itu, sebanyak 58 pasien di antaranya berhasil sembuh.
Jumlah kasus tersebut relatif kecil dibandingkan sejumlah negara yang kini melebihi angka ribuan hingga ratusan ribu. Dalam catatan worldometers.info, situs penyedia data kasus COVID-19 seluruh dunia, Vietnam mempunyai rasio dua kasus per satu juta penduduk.
KBRI Hanoi melakukan sejumlah langkah untuk melindungi WNI yang saat ini tengah berada di Vietnam, antara lain dengan diseminasi informasi melalui situs dan media sosial resmi, serta pembukaan layanan hotline di nomor +84705231990, tutur Ibnu.
"Juga melakukan pertemuan-pertemuan terbatas skala kecil dengan beberapa perwakilan WNI, yakni tokoh-tokoh di Hanoi, wakil-wakil di Hai Phong, dan para pilot," kata dia menambahkan.
Selama 1 April hingga 15 April, Vietnam menerapkan pembatasan sosial untuk mencegah penularan virus corona lebih lanjut. Masyarakat diminta tetap tinggal di dalam rumah dan hanya boleh keluar untuk membeli makanan atau jika mengalami kondisi darurat.
"Sejak hari ini tidak boleh berkumpul lebih dari dua orang, dan harus menjaga jarak dua meter satu sama lain," kata Ibnu menambahkan.
Baca juga: Vietnam terapkan 15 hari pembatasan sosial, KBRI Hanoi tetap buka
Baca juga: Vietnam akan tangguhkan pemberian visa demi cegah COVID-19
Baca juga: Juru masak di Hanoi sebarkan kebahagiaan dengan "coronaburger"
"Belum ada yang menjadi pasien, sementara yang masuk karantina awal ada beberapa, sekitar empat orang, tetapi tidak menjadi kasus," kata Duta Besar Indonesia untuk Vietnam Ibnu Hadi ketika dihubungi ANTARA dari Jakarta, Rabu.
Ibnu menambahkan bahwa sejumlah WNI tersebut dikarantina karena "ketika dicek, temperatur mereka di atas normal, namun akhirnya dipulangkan karena tidak terkena corona."
Vietnam mengonfirmasi sebanyak 212 kasus COVID-19 tanpa kasus kematian per 1 April, sejak kasus pertama muncul pada 22 Januari. Dari jumlah itu, sebanyak 58 pasien di antaranya berhasil sembuh.
Jumlah kasus tersebut relatif kecil dibandingkan sejumlah negara yang kini melebihi angka ribuan hingga ratusan ribu. Dalam catatan worldometers.info, situs penyedia data kasus COVID-19 seluruh dunia, Vietnam mempunyai rasio dua kasus per satu juta penduduk.
KBRI Hanoi melakukan sejumlah langkah untuk melindungi WNI yang saat ini tengah berada di Vietnam, antara lain dengan diseminasi informasi melalui situs dan media sosial resmi, serta pembukaan layanan hotline di nomor +84705231990, tutur Ibnu.
"Juga melakukan pertemuan-pertemuan terbatas skala kecil dengan beberapa perwakilan WNI, yakni tokoh-tokoh di Hanoi, wakil-wakil di Hai Phong, dan para pilot," kata dia menambahkan.
Selama 1 April hingga 15 April, Vietnam menerapkan pembatasan sosial untuk mencegah penularan virus corona lebih lanjut. Masyarakat diminta tetap tinggal di dalam rumah dan hanya boleh keluar untuk membeli makanan atau jika mengalami kondisi darurat.
"Sejak hari ini tidak boleh berkumpul lebih dari dua orang, dan harus menjaga jarak dua meter satu sama lain," kata Ibnu menambahkan.
Baca juga: Vietnam terapkan 15 hari pembatasan sosial, KBRI Hanoi tetap buka
Baca juga: Vietnam akan tangguhkan pemberian visa demi cegah COVID-19
Baca juga: Juru masak di Hanoi sebarkan kebahagiaan dengan "coronaburger"
Pewarta: Suwanti
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020
Tags: