BNPB distribusikan 349.000 APD untuk tim medis COVID-19
1 April 2020 16:52 WIB
Petugas medis memeriksa kondisi pasien di ruang isolasi dalam Simulasi Penanganan Pasien Corona di Rumah Sakit Lavalette, Malang, Jawa Timur, Jumat (13/3/2020). Simulasi tersebut dilakukan untuk memastikan kesiapan sarana ruang isolasi dan peralatan medis sekaligus melatih koordinasi dalam penanganan pasien Covid-19 termasuk diantaranya penggunaan kostum Alat Pelindung Diri (APD). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto (ANTARA FOTO/ARI BOWO SUCIPTO)
Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mendistribusikan 349.000 alat pelindung diri (APD) bagi kebutuhan petugas kesehatan selama proses perawatan pasien COVID-19 di rumah sakit.
Pernyataan itu disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Percepatan Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto dalam siaran konferensi pers di Jakarta, Rabu sore.
Baca juga: Ajak bantu tenaga medis, ACT Sulsel-TDA galang dana kebutuhan APD
"Sebanyak 349.000 APD telah terdistribusi untuk memenuhi kebutuhan petugas kesehatan yang berada di lini terdepan penanganan COVID-19," katanya.
Menurut Yurianto, terdapat 360 rumah sakit rujukan yang telah disiapkan oleh pemerintah untuk penanganan pasien dalam pengawasan (PDP) atau pasien positif COVID-19.
Baca juga: Desainer Indonesia Hian Tjen produksi puluhan APD
Rumah sakit tersebut merupakan milik pemerintah dari unsur TNI, Polri, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun milik swasta.
"Ini jadi komitmen bersama kita. Ini permasalahan serius yang harus ditangani secara terintegrasi dari semua pihak," katanya.
Dia mengatakan saat ini tidak kurang dari 5.000 petugas kesehatan diterjunkan ke tengah masyarakat untuk memutus mata rantai wabah COVID-19.
Baca juga: Rapid test di sejumlah Puskesmas Surabaya terkendala minimnya APD
Mereka sedang mempelajari pola kesehatan dan penyakit serta faktor yang terkait di tingkat populasi penduduk berkaitan dengan COVID-19.
Yurianto menyebutkan petugas juga dilengkapi dengan 4.727 alat tes cepat untuk pengecekan awal virus COVID-19 dan menemukan kasus positif, dalam rangka mencegah penularan.
Baca juga: Pabrik garmen di Probolinggo buat APD berstandar WHO
Pernyataan itu disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Percepatan Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto dalam siaran konferensi pers di Jakarta, Rabu sore.
Baca juga: Ajak bantu tenaga medis, ACT Sulsel-TDA galang dana kebutuhan APD
"Sebanyak 349.000 APD telah terdistribusi untuk memenuhi kebutuhan petugas kesehatan yang berada di lini terdepan penanganan COVID-19," katanya.
Menurut Yurianto, terdapat 360 rumah sakit rujukan yang telah disiapkan oleh pemerintah untuk penanganan pasien dalam pengawasan (PDP) atau pasien positif COVID-19.
Baca juga: Desainer Indonesia Hian Tjen produksi puluhan APD
Rumah sakit tersebut merupakan milik pemerintah dari unsur TNI, Polri, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun milik swasta.
"Ini jadi komitmen bersama kita. Ini permasalahan serius yang harus ditangani secara terintegrasi dari semua pihak," katanya.
Dia mengatakan saat ini tidak kurang dari 5.000 petugas kesehatan diterjunkan ke tengah masyarakat untuk memutus mata rantai wabah COVID-19.
Baca juga: Rapid test di sejumlah Puskesmas Surabaya terkendala minimnya APD
Mereka sedang mempelajari pola kesehatan dan penyakit serta faktor yang terkait di tingkat populasi penduduk berkaitan dengan COVID-19.
Yurianto menyebutkan petugas juga dilengkapi dengan 4.727 alat tes cepat untuk pengecekan awal virus COVID-19 dan menemukan kasus positif, dalam rangka mencegah penularan.
Baca juga: Pabrik garmen di Probolinggo buat APD berstandar WHO
Pewarta: Andi Firdaus/Livia Kristianti
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020
Tags: