Spesialis paru: Tetap di rumah karena kita semua adalah ODP
1 April 2020 16:50 WIB
Spesialis paru Rumah Sakit Persahabatan dr. Andika Chandra Putra memberi penjelasan dalam sebuah konferensi pers di Jakarta, Kamis (26/9/2019). (ANTARA/Katriana)
Jakarta (ANTARA) - Spesialis paru Rumah Sakit Persahabatan dr. Andika Chandra Putra mengimbau masyarakat untuk tetap di dalam rumah karena semua orang di negara yang terkena dampak wabah COVID-19 termasuk dalam kategori orang dalam pemantauan (ODP).
"Kita semua ini ODP," katanya melalui sambungan telepon di Jakarta, Rabu.
Di tengah mobilitas masyarakat yang masih terus berlangsung dan tingginya jumlah kasus positif yang terus meningkat, Andika menduga banyak orang yang belum teridentifikasi masih berada di tengah-tengah masyarakat.
Baca juga: Kurangi risiko penularan COVID-19 isolasi mandiri harus dilakukan
Baca juga: Enam dokter spesialis paru RSPI tangani pasien positif Covid-19
Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk bersama-sama mengisolasi diri secara mandiri dan memantau kondisi kesehatan masing-masing sebagai upaya untuk membatasi penyebaran virus SARS-COV-2, penyebab penyakit COVID-19.
"Karena kita ini di negara terjangkit, maka kita semua ini ODP. Sehingga perlu pemantauan," katanya.
Ia mengimbau masyarakat untuk tetap berada di dalam rumah jika tidak ada masalah darurat yang mengharuskan mereka keluar rumah.
"Bagi yang kondisi kesehatannya belum begitu gawat atau emergency juga diharapkan sebisa mungkin menghindari rumah sakit, terutama sekali orang-orang yang punya keluhan, misalnya batuk. Jika sudah diperiksa dan kondisinya masih baik, usahakan untuk isolasi mandiri saja," katanya.
"Kecuali kalau dia demam tinggi atau batuknya bertambah sering atau frekuensi napasnya lebih dari 25 kali, itu harus segera ke rumah sakit," katanya lebih lanjut.
Baca juga: Pakar : Waspada tiga sumber penularan COVID-19 bagi usia lanjut
Baca juga: Pakar: Pemerintah perlu libatkan tokoh masyarakat edukasi COVID-19
Selain untuk menghindari paparan virus, terutama di rumah sakit, dukungan masyarakat untuk tetap di rumah juga membantu tenaga medis untuk menangani orang-orang yang benar-benar membutuhkan pertolongan.
Ia mengaku saat ini tenaga medis di rumah sakit tempatnya bekerja merasa kewalahan dengan banyaknya pasien yang datang untuk memeriksakan diri.
"Kalau di RS Persahabatan, pasien yang datang di klinik ODP kita itu ada sekitar 150 sehari. Sehingga kalau kondisi pasiennya masih baik, itu akan kita anjurkan untuk isolasi mandiri di rumah," katanya.
Baca juga: Dokter paru: WHO belum keluarkan pernyataan corona menular di udara
Baca juga: Dokter: Jaga ketahanan tubuh untuk cegah COVID-19
Baca juga: Ketum PDPI: Masyarakat hindari sentuh hewan cegah virus corona
"Kita semua ini ODP," katanya melalui sambungan telepon di Jakarta, Rabu.
Di tengah mobilitas masyarakat yang masih terus berlangsung dan tingginya jumlah kasus positif yang terus meningkat, Andika menduga banyak orang yang belum teridentifikasi masih berada di tengah-tengah masyarakat.
Baca juga: Kurangi risiko penularan COVID-19 isolasi mandiri harus dilakukan
Baca juga: Enam dokter spesialis paru RSPI tangani pasien positif Covid-19
Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk bersama-sama mengisolasi diri secara mandiri dan memantau kondisi kesehatan masing-masing sebagai upaya untuk membatasi penyebaran virus SARS-COV-2, penyebab penyakit COVID-19.
"Karena kita ini di negara terjangkit, maka kita semua ini ODP. Sehingga perlu pemantauan," katanya.
Ia mengimbau masyarakat untuk tetap berada di dalam rumah jika tidak ada masalah darurat yang mengharuskan mereka keluar rumah.
"Bagi yang kondisi kesehatannya belum begitu gawat atau emergency juga diharapkan sebisa mungkin menghindari rumah sakit, terutama sekali orang-orang yang punya keluhan, misalnya batuk. Jika sudah diperiksa dan kondisinya masih baik, usahakan untuk isolasi mandiri saja," katanya.
"Kecuali kalau dia demam tinggi atau batuknya bertambah sering atau frekuensi napasnya lebih dari 25 kali, itu harus segera ke rumah sakit," katanya lebih lanjut.
Baca juga: Pakar : Waspada tiga sumber penularan COVID-19 bagi usia lanjut
Baca juga: Pakar: Pemerintah perlu libatkan tokoh masyarakat edukasi COVID-19
Selain untuk menghindari paparan virus, terutama di rumah sakit, dukungan masyarakat untuk tetap di rumah juga membantu tenaga medis untuk menangani orang-orang yang benar-benar membutuhkan pertolongan.
Ia mengaku saat ini tenaga medis di rumah sakit tempatnya bekerja merasa kewalahan dengan banyaknya pasien yang datang untuk memeriksakan diri.
"Kalau di RS Persahabatan, pasien yang datang di klinik ODP kita itu ada sekitar 150 sehari. Sehingga kalau kondisi pasiennya masih baik, itu akan kita anjurkan untuk isolasi mandiri di rumah," katanya.
Baca juga: Dokter paru: WHO belum keluarkan pernyataan corona menular di udara
Baca juga: Dokter: Jaga ketahanan tubuh untuk cegah COVID-19
Baca juga: Ketum PDPI: Masyarakat hindari sentuh hewan cegah virus corona
Pewarta: Katriana
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020
Tags: