Bandung (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Emil mengatakan pengungsi banjir Kabupaten Bandung yang berada di kawasan atau zona diwaspadai wabah virus corona atau COVID-19 akan menjalani tes cepat atau rapid test corona.
"Di zona yang diduga perlu diwaspadai kami sudah mengirimkan alat tes cepat juga untuk menyampling pengungsi supaya kita bisa monitor," kata Ridwan Kamil saat meninjau banjir di Dayeuhkolot Kabupaten Bandung, Rabu.
Baca juga: Gubernur: 300 orang di Jabar positif COVID-19 berdasarkan tes cepat
Menurut dia, kalau ternyata negatif semua berarti situasi lebih aman terkendali tapi kalau di sampling itu ada yang positif, harus segera dilakukan tindakan kesehatan yang artinya warga akan ditarik ke unit-unit layanan kesehatan.
Dia mengatakan di tengah situasi pandemi virus corona, BPBD sudah menyiapkan protap khusus untuk mengatasi pengungsi banjir di Kabupaten Bandung.
"Penanganan pengungsi dilakukan sesuai protap, kepada pengungsi pertama diberi masker, kedua dalam proses pengungsian di banyak titik dikasih jarak-jarak antarkeluarga untuk menjaga jarak aman dari sisi kesehatan pada masyarakat," kata dia.
Baca juga: Pemprov Jabar tes cepat COVID-19 Klaster Hipmi dan GBI Lembang
Rabu ini, Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Emil meninjau lokasi banjir di Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jabar.
Pada kesempatan tersebut Kang Emil menyampaikan permohonan maaf kepada warga terdampak banjir karena banjir masih menerjang kawasan mereka meskipun telah dilakukan berbagai langkah pencegahan seperti pengoperasian Curug Jompong.
"Jadi kami mohon maaf mudah-mudahan secepatnya selesai sodetan Cisangkuy melengkapi dengan Curug Jompong yang saya lihat videonya tadi sudah maksimal ya. Memang belum bisa seratus persen menunggu dua urusan lagi, satu sodetan Cisangkuy dan danau baru yang ada di Andir yang juga dalam proses tahun ini konstruksi," kata Ridwan Kamil.
Baca juga: Hasil tes cepat, 25 senior Hipmi Jabar negatif COVID-19
Orang nomor satu di Provinsi Jabar ini mengatakan banjir yang menerjang Kabupaten Bandung terjadi sejak Minggu (29/3) dan belum surut hingga hari ini dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum telah mengoperasikan Curug Jompong tapi debit air hujan yang besar tidak bisa dikendalikan sepenuhnnya.
"Tiga hari berturut-turut dari mulai hari Minggu, Senin dan Selasa. Curug Jompong sudah dimaksimalkan nanti videonya bisa dishare oleh BBWS. Jadi ini hanya bisa dikurangi kalau Sodetan Cisangkuy ini selesai kan tapi kan memang masih dikerjakan," kata dia.
Menurut dia pembangunan Sodetan Cisangkuy ditargetkan bisa rampung pada akhir 2020 dan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
"Mudah-mudahan dengan kita percepat nanti dengan situasi seperti ini juga pekerjaan melambat mudah-mudahan ada yang bisa kita bantu dulu di situasi seperti ini," kata dia.
"Mudah-mudahan bisa memberi keringanan sambil tadi tim dari (Kementerian) PUPR merapatkan proses percepatan Sodetan Cisangkuy karena kalau Sodetan Cisangkuy itu selesai maka air tidak banyak yang datang ke Dayeuhkolot," lanjut dia.
Baca juga: Ridwan Kamil tinjau lokasi banjir di Kabupaten Bandung
Pengungsi banjir Kabupaten Bandung akan jalani tes cepat corona
1 April 2020 15:32 WIB
Banjir bandang di Kabupaten Bandung Barat. (ANTARA/HO-BPBD Kabupaten Bandung Barat)
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020
Tags: