Kupang (ANTARA News) - Sekitar 20 ekor ternak babi milik seorang peternak di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), dilaporkan mati mendadak tanpa diketahui penyebab atau penyakitnya.
"Kami tidak tahu apa penyakitnya, tetapi dalam dua pekan terakhir ini sudah 20 ekor babi mati di lokasi peternakan ini," kata Lasar Tabelak, peternak babi itu kepada wartawan di Kupang, Kamis.
Tabelak menjelaskan, ketika melihat ternak piaraannya mulai mati satu per satu, ia kemudian melakukan konsultasi dengan seorang dokter hewan yang dikenalnya.
Dokter hewan itu kemudian memberinya resep obat menceret karena ternak babi yang mati itu diduga kuat terkenan penyakit menceret.
"Setelah kami memberi obat menceret tersebut, belum ada lagi ternak babi yang mati. Mungkin kematian 20 ekor ternak babi itu karena menceret," katanya menduga.
Kasus kematian babi mendadak ini dilaporkan ke Dinas Peternakan NTT karena kejadian ini dianggapnya biasa saja.
Kepala Dinas Peternak NTT Martinus Djawa mengaku belum menerima laporan kasus kematian mendadak bab-babi itu, namun mengingatkan masyarakat agar tetap tenang dan menjamin itu tak ada hubungannya dengan flu babi.
Ia menilai flu babi kemungkinan kecil masuk ke NTT karena wilayah provinsi kepulauan ini beriklim panas sehingga langsung mematikan virus itu. (*)
Puluhan Babi di Kupang Mati Mendadak
30 April 2009 11:06 WIB
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009
Tags: