Jakarta (ANTARA) - Polisi di Thailand akan menindak siapa pun yang mengunggah atau berbagi informasi tak benar terkait COVID-19 dengan alasan lelucon April Mop yang jatuh pada 1 April, kata asisten kepala polisi Piya Uthayo.
Mereka yang melanggar aturan bisa mendapat hukuman hingga lima tahun penjara, seperti dikutip dari The Star.
Departemen Hubungan Masyarakat pemerintah setempat mengunggah infografis di akun Twitter, mengatakan, "Pura-pura terkena COVID-19 pada April Mop itu melanggar hukum".
"Orang-orang di dunia menderita akibat wabah COVID19, dan itu alasan kuat mengapa orang harus lebih peka dan tidak menggunakannya sebagai lelucon," tertulis di unggahan itu.
Pandemi COVID-19 juga membuat Google melewatkan tradisi membuat lelucon setiap 1 April.
Tahun ini, Google tidak akan melakukan tradisi membuat lelucon saat April Mop karena ingin menghargai orang-orang yang sedang berjuang melawan virus corona. Bagi Google, fokus April tahun ini adalah membantu mereka mengurangi penyebaran COVID-19.
Tradisi April Moop di Google sudah berlangsung selama 20 tahun terakhir, pada 2000 silam mereka memperkenalkan lelucon MentalPlex, meminta para pengguna melihat GIF yang disebut bisa menimbulkan gambar imajinasi.
Baca juga: Tak ada April Mop tahun ini, Google
Baca juga: Pokemon GO berawal dari lelucon April Mop
Baca juga: Apple Siri bisa jawab pertanyaan seputar virus corona
Thailand larang lelucon COVID-19 atas nama April Mop
1 April 2020 12:52 WIB
Ilustrasi - April Mop. ANTARA/Shutterstock/am.
Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020
Tags: