Bekasi (ANTARA) - Duta Besar Indonesia untuk Spanyol Hermono mengungkapkan ada sembilan warga negara Indonesia (WNI) terjangkit virus corona jenis baru atau COVID-19 di negeri matador itu.

"Saat ini tercatat 9 orang terjangkit COVID-19, sebanyak 2 dirawat di rumah sakit, 6 menjalani karantina mandiri di rumah, dan 1 sudah dinyatakan sembuh," ujar Dubes Hermono saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.

Jumlah WNI yg tercatat di seluruh Spanyol ada 1.468 orang. Di Madrid sendiri sekitar 400 orang. Mayoritas bekerja dan menikah dengan warga Spanyol, ujar dia.

Sejak 14 Maret 2020, lanjut Dubes Hermono, Spanyol mengeluarkan status "Negara Dalam Keadaan Waspada" atau State of Alarm selama 15 hari dan sudah diperpanjang 15 hari lagi.

Salah satu konsekuensinya seluruh wilayah diberlakukan lockdown atau karantina wilayah.

Baca juga: Spanyol tunda lelang spektrum 5G karena virus corona
Baca juga: Hampir 12.300 petugas kesehatan Spanyol tertular virus corona


"Mulai Senin kemarin status lockdown diperluas. Pegawai yang boleh kerja hanya di sektor esensial saja. Selebihnya harus di rumah sampai tanggal 9 April 2020," ujar Dubes Hermono.

Karena status lockdown maka otomatis layanan sangat berkurang.

Tetapi KBRI tetap buka untuk pelayanan yang sifatnya darurat.

"Sebagai upaya perlindungan, KBRI secara reguler berkomunikasi dengan wakil-wakil WNI di berbagai wilayah untuk memonitor keadaan mereka sekaligus mengingatkan agar tetap waspada. Kepada yang sakit, kita juga selalu memantau perkembangannya dan menawarkan bantuan yang diperlukan," ujar Dubes Hermono.

Secara umum kondisi WNI tidak ada masalah akibat pemberlakuan kebijakan karantina wilayah.

Sebanyak 12.298 petugas kesehatan di Spanyol positif terpapar virus corona, demikian wakil kepala darurat kesehatan Maria Jose Sierra saat konferensi pers pada Senin.

Angka itu setara dengan sekitar 14 persen dari 85.195 kasus COVID-19 di negara tersebut, kurang lebih jumlah yang sama seperti pekan lalu, seperti dikutip Reuters.

Spanyol memasuki pekan ketika karantina total pada Minggu, saat pemerintah menyetujui penguatan langkah-langkah untuk mengatasi pandemi corona dan melaporkan 838 kematian akibat virus itu yang menjadikan total kematian mencapai 6.528.

Spanyol menjadi negara kedua dengan jumlah kematian tertinggi setelah Italia. Negara itu juga melaporkan peningkatan infeksi corona menjadi 78.797 kasus dari 72.248 kasus sehari sebelumnya.

Jumlah kematian global akibat COVID-19 naik menjadi 30.105 hingga pukul 18:00 Waktu Eropa Tengah pada Minggu, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Sebanyak 638.146 kasus COVID-19 dilaporkan secara global, dengan 555.790 kasus di antaranya berada di luar China. Amerika Serikat melaporkan 103.321 kasus infeksi, menurut sistem informasi WHO.

Baca juga: Corona menyadarkan betapa kita mendamba keriaan olahraga
Baca juga: Spanyol minta pekerja bukan layanan utama bekerja dari rumah