Bulu tangkis
Pelatih Kepala Tunggal Putra PBSI Hendry Saputra negatif COVID-19
31 Maret 2020 22:45 WIB
Pelatih tunggal putra timnas bulutangkis Indonesia Hendry Saputra Ho memantau sesi latihan di Hall latihan Guangxi Sports Centery, Nanning, China, Senin. (20/5) (Antaranews/Aditya E.S. Wicaksono)
Jakarta (ANTARA) - Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) memastikan kondisi Pelatih Kepala Tunggal Putra Hendry Saputra Ho saat ini negatif COVID-19.
Kondisi tersebut dipastikan oleh Sekjen PBSI Achmad Budiharto menyusul hasil swab test yang dijalani oleh Hendry keluar pada Selasa (31/3) malam.
“Kami baru saja dapat kabar malam ini kalau hasil swab test Hendry negatif COVID-19. Rabu (1/4) besok, coach Hendry sudah boleh pulang ke rumah,” kata Budi dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Selasa malam.
Baca juga: Pelatih kepala tunggal putra Hendry Saputra berstatus PDP COVID-19
Dia mengatakan, sejak berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) pada masa isolasi mandiri sepulangnya dari Birmingham, Inggris, Hendry menjalani dua tes di Rumah Sakit Pelni. Tes pertama adalah rapid test yang hasilnya negatif, kemudian disusul dengan swab test yang hasilnya juga negatif.
“Tentu saja hasil swab test itu merupakan kabar baik, menyusul hasil tes atlet-atlet di Pelatnas Cipayung yang juga negatif. Mudah-mudahan kita semua selalu dalam keadaan sehat dan bisa melewati wabah COVID-19 ini,” ujar Budi.
Lebih lanjut, dia mengatakan Hendry akan kembali ke rumah dan belum beraktivitas di Pelatnas PBSI yang berlokasi di Cipayung, Jakarta Timur, karena pelatnas sedang diliburkan terkait COVID-19 atau virus corona yang melanda.
Baca juga: Sepulang dari All England, tim Indonesia jalani karantina 14 hari
Sementara itu, salah satu anak didik Hendry, yakni Jonatan Christie mengungkapkan sejak awal dia sudah optimis pelatihnya itu tidak terjangkit virus corona.
“Sejak awal, saya berpikiran positif kalau Koh Hendry tidak kena virus corona. Saya merasa kalau beliau hanya kelelahan setelah All England. Saya juga yakin daya tahan tubuhnya kuat. Saya berharap koh Hendry bisa cepat pulih dan kembali melatih seperti semula,” ungkap pria yang akrab disapa Jojo itu.
Baca juga: Cara Ahsan/Hendra atasi rasa bosan selama diisolasi di pelatnas
Kondisi tersebut dipastikan oleh Sekjen PBSI Achmad Budiharto menyusul hasil swab test yang dijalani oleh Hendry keluar pada Selasa (31/3) malam.
“Kami baru saja dapat kabar malam ini kalau hasil swab test Hendry negatif COVID-19. Rabu (1/4) besok, coach Hendry sudah boleh pulang ke rumah,” kata Budi dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Selasa malam.
Baca juga: Pelatih kepala tunggal putra Hendry Saputra berstatus PDP COVID-19
Dia mengatakan, sejak berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) pada masa isolasi mandiri sepulangnya dari Birmingham, Inggris, Hendry menjalani dua tes di Rumah Sakit Pelni. Tes pertama adalah rapid test yang hasilnya negatif, kemudian disusul dengan swab test yang hasilnya juga negatif.
“Tentu saja hasil swab test itu merupakan kabar baik, menyusul hasil tes atlet-atlet di Pelatnas Cipayung yang juga negatif. Mudah-mudahan kita semua selalu dalam keadaan sehat dan bisa melewati wabah COVID-19 ini,” ujar Budi.
Lebih lanjut, dia mengatakan Hendry akan kembali ke rumah dan belum beraktivitas di Pelatnas PBSI yang berlokasi di Cipayung, Jakarta Timur, karena pelatnas sedang diliburkan terkait COVID-19 atau virus corona yang melanda.
Baca juga: Sepulang dari All England, tim Indonesia jalani karantina 14 hari
Sementara itu, salah satu anak didik Hendry, yakni Jonatan Christie mengungkapkan sejak awal dia sudah optimis pelatihnya itu tidak terjangkit virus corona.
“Sejak awal, saya berpikiran positif kalau Koh Hendry tidak kena virus corona. Saya merasa kalau beliau hanya kelelahan setelah All England. Saya juga yakin daya tahan tubuhnya kuat. Saya berharap koh Hendry bisa cepat pulih dan kembali melatih seperti semula,” ungkap pria yang akrab disapa Jojo itu.
Baca juga: Cara Ahsan/Hendra atasi rasa bosan selama diisolasi di pelatnas
Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020
Tags: