Solo (ANTARA) - Tim gabungan baik dari TNI maupun Polri telah menyiapkan pasukannya untuk mengamankan lokasi karantina yang ditunjuk oleh Pemeritah Kota Surakarta, untuk mencegah penularan COVID-19 di Solo.

"Kami telah menyiapkan pasukan gabungan itu, ikut mengamankan Orang Dalam Pemantauan (ODP) menjalani karantina cegah penyebaran virus," kata Kepala Polres Kota Surakarta Kombes Pol Andy Rifai di Solo, Selasa.

Baca juga: Luhut Panjaitan: Karantina wilayah akan diputuskan minggu ini

Menurut Andy Rifai, guna mencegah penyebaran COVID-19 warga dari luar Kota Solo salah satunya dengan karantina di lokasi terpilih. Aparat keamanan gabungan siap membantu memantau warga dari luar kota yang datang ke Solo.

"Polres Kota Surakarta melalui Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) dan Kodim 0735 Surakarta dengan Bintara Pembina Desa (Babinsa) akan membantu warga pendatang untuk melapor RT dapat diobservasi sebagai deteksi sejak awal," kata Kapolres.

Selain itu, pihaknya terus rutin melakukan patroli hingga ke kampung-kampung terutama warga yang berkumpul untuk mengurangi interaksi guna memutus penyebaran virus.

"Polres Kota Surakarta tetap mengupayakan tindakan yang bersifat preventif dan preemtif untuk mencegah penyebaran COVID-19," kata Kapolres menegaskan.

Kapolres mengatakan keselamatan masyarakat merupakan hukum tertinggi. Jika ada orang yang dianggap membahayakan bagi keselamatan, tetapi menolak diperiksa, maka polisi dapat mengambil langkah hukum," katanya.

Baca juga: Pembatasan sosial skala besar didukung terpenuhinya aneka kebutuhan

"Kami juga fokus memantau di stasiun kereta api dan terminal bus. Kami koordinasi dengan petugas terminal dan stasiun terkait jadwal kedatangan warga dari luar. Kami juga sudah menyiapakan jika ada warga perlu dievakuasi untuk penanganan lanjutan," katanya.

Menurut Kapolres, dari hasil pemantauan beberapa perkampungan di Kota Solo sudah membatasi akses keluar masuk masyarakat. Hal itu sebagai langkah pencegahan dan pendataan agar penanganannya jauh lebih mudah.

Pemerintah Kota Surakarta telah menyiapkan tiga tempat karantina untuk pemudik atau perantau yang pulang ke Solo, antara lain, Graha Wisata Niaga, Ndalem Joyokusuman dan Ndalem Priyosuhartan.

Menurut Sekda Kota Surakarta Ahyani lokasi karantina tersebut disiapkan bagi perantau dari zona merah penyebaran COVID-19. Gedung Graha Wisata Niaga mampu menampung 122 orang, Ndalem Joyokusuman 69 orang dan Ndalem Priyosuhartan 36 orang.

Baca juga: Ganjar: Jawa Tengah siap terapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar