Garut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat, menyiapkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi warga kurang mampu yang ditinggal merantau oleh anggota keluarganya di luar kota selama diberlakukannya darurat wabah corona.

"Kami minta mereka (perantau) udahlah jangan pulang ke Garut, insya Allah di Garut itu ada yang ngurus, untuk beras ada," kata Bupati Garut Rudy Gunawan kepada wartawan di Garut, Selasa.

Ia menuturkan, warga Garut yang merantau tidak semuanya orang kaya, tetapi ada dari kalangan tidak mampu yang harus mencari penghasilan, kemudian uangnya dikirim ke Garut untuk menghidupi keluarganya.

Baca juga: Delapan PDP kasus virus corona di Garut kembali sehat
Baca juga: SMKN 1 Garut bantu penuhi kebutuhan "hand sanitizer" di Puskesmas


Menurut Rudy, selama ini warga Garut yang memaksa pulang kampung ke Garut saat kondisi darurat corona ini karena mengkhawatirkan nasib anggota keluarganya di Garut.

"Kalau tak pulang keluarganya bagaimana, mereka bukan orang kaya mereka cari mata pencaharian yang dikirim ke desa," katanya.

Ia mengungkapkan, dana yang siap dikucurkan oleh Pemkab Garut yakni dana bantuan bagi RW sebesar Rp10 juta yang bisa digunakan oleh RW masing-masing untuk kebutuhan keluarga tidak mampu yang ditinggal merantau.

"Kami menggunakan dana instrumen yang sekarang ada dana gotong royong RW yang Rp10 juta," katanya.

Baca juga: Garut miliki alat tes COVID-19 untuk 231 orang
Baca juga: Pemkab Garut siapkan 55 APD untuk penanganan COVID-19


Bupati mengimbau seluruh warga Garut yang merantau untuk mengikuti arahan pemerintah agar tidak mudik untuk mencegah penyebaran wabah virus corona.

Terutama, kata Rudy, warga Garut yang selama ini merantau di daerah yang ditetapkan sebagai zona merah wabah virus corona seperti Jakarta dan kota besar sekitarnya.

"Bapak Presiden meminta tak boleh ada mudik," kata Rudy.

Ia menambahkan, penyebaran wabah virus corona itu disebabkan kontak fisik antar-manusia, jika orang yang sudah terpapar virus tersebut maka akan mudah menularkan kepada siapapun yang ada di sekitarnya, termasuk keluarganya.

"Kalau virusnya kan diam, yang bergerak manusia, maka tolong dengan kejadian seperti ini diam dulu," katanya.

Baca juga: Pemprov Jabar keluarkan maklumat untuk tidak mudik Lebaran 2020
Baca juga: Presiden Jokowi minta kepala daerah lebih tegas cegah warga mudik
Baca juga: Menahan keinginan mudik untuk saling melindungi