UAE pertama kali mengarantina distrik pasar emas atasi wabah corona
31 Maret 2020 17:24 WIB
Dermaga kapal yang menjadi lokasi Dubai International Boat Show tampak kosong akibat ditundanya acara itu terkait wabah virus corona, Dubai, Uni Emirat Arab, Selasa (3/3/2020). ANTARAFOTO/REUTERS/Christopher Pike/foc.
Dubai (ANTARA) - Pemerintah Uni Emirat Arab (UAE) memberlakukan karantina wilayah pertama kali untuk disinfeksi demi mencegah penyebaran virus corona pada distrik Al Ras yang terkenal sebagai pasar emas dan rempah.
UAE sebelumnya memperpanjang peraturan jam malam hingga 5 April mendatang untuk penyemprotan disinfektan secara nasional, namun Dubai sendiri mengumumkan pada Senin (30/3) malam bahwa karantina wilayah akan diterapkan di Al Ras selama dua pekan, mulai Selasa.
"Saya senang pemerintah melakukan ini, karena untuk perlindungan kami sendiri," kata salah satu pengusaha beras di Al Ras yang tinggal di wilayah Sharjah.
Dubai menutup gerbang masuk utama distrik Al Ras serta menghentikan layanan transportasi umum menuju kawasan yang berbatasan dengan sungai tersohor Dubai Creek.
Di sungai Dubai Creek pun, kapal-kapal layar tradisional sudah dilarang mengangkut barang dari Dubai ke Iran, dan sebaliknya, mengingat Iran menjadi episentrum COVID-19 di kawasan Timur Tengah dengan lebih dari 40.000 kasus infeksi.
Dengan melakukan karantina wilayah tersebut, otoritas kesehatan Dubai akan menyediakan pasokan kebutuhan dasar bagi penduduk Al Ras, menurut Kantor Media Pemerintah Dubai dalam cuitan di Twitter.
Hingga saat ini, sebanyak 611 kasus COVID-19 dengan lima kasus berujung kematian dilaporkan terjadi di seluruh wilayah UAE. Sementara angkanya mencapai lebih dari 3.700 kasus infeksi dengan 18 kasus kematian secara akumulatif di enam negara Teluk Arab.
UAE berencana menggelar uji corona dengan sistem drive-thru (peserta diambil sampelnya tanpa perlu keluar dari mobil) di seluruh negeri, termasuk pusat bisnis dan pariwisata, setelah pengujian pertama dilakukan pekan lalu di ibu kota Abu Dhabi.
"Kami tidak akan pernah ragu untuk mengambil langkah-langkah melawan potensi ancaman terhadap kehidupan masyarakat. Pada waktu yang sama, kami juga tidak akan membiarkan pembangunan terhenti," ujar Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan, pemimpin de facto UAE.
Sumber: Reuters
Baca juga: Piala Dunia pacuan kuda di Dubai dibatalkan karena pandemi COVID-19
Baca juga: Kejuaraan Dubai Para Badminton 2020 ditunda
Baca juga: Ada wabah virus corona, UEA saring penumpang dari China
UAE sebelumnya memperpanjang peraturan jam malam hingga 5 April mendatang untuk penyemprotan disinfektan secara nasional, namun Dubai sendiri mengumumkan pada Senin (30/3) malam bahwa karantina wilayah akan diterapkan di Al Ras selama dua pekan, mulai Selasa.
"Saya senang pemerintah melakukan ini, karena untuk perlindungan kami sendiri," kata salah satu pengusaha beras di Al Ras yang tinggal di wilayah Sharjah.
Dubai menutup gerbang masuk utama distrik Al Ras serta menghentikan layanan transportasi umum menuju kawasan yang berbatasan dengan sungai tersohor Dubai Creek.
Di sungai Dubai Creek pun, kapal-kapal layar tradisional sudah dilarang mengangkut barang dari Dubai ke Iran, dan sebaliknya, mengingat Iran menjadi episentrum COVID-19 di kawasan Timur Tengah dengan lebih dari 40.000 kasus infeksi.
Dengan melakukan karantina wilayah tersebut, otoritas kesehatan Dubai akan menyediakan pasokan kebutuhan dasar bagi penduduk Al Ras, menurut Kantor Media Pemerintah Dubai dalam cuitan di Twitter.
Hingga saat ini, sebanyak 611 kasus COVID-19 dengan lima kasus berujung kematian dilaporkan terjadi di seluruh wilayah UAE. Sementara angkanya mencapai lebih dari 3.700 kasus infeksi dengan 18 kasus kematian secara akumulatif di enam negara Teluk Arab.
UAE berencana menggelar uji corona dengan sistem drive-thru (peserta diambil sampelnya tanpa perlu keluar dari mobil) di seluruh negeri, termasuk pusat bisnis dan pariwisata, setelah pengujian pertama dilakukan pekan lalu di ibu kota Abu Dhabi.
"Kami tidak akan pernah ragu untuk mengambil langkah-langkah melawan potensi ancaman terhadap kehidupan masyarakat. Pada waktu yang sama, kami juga tidak akan membiarkan pembangunan terhenti," ujar Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan, pemimpin de facto UAE.
Sumber: Reuters
Baca juga: Piala Dunia pacuan kuda di Dubai dibatalkan karena pandemi COVID-19
Baca juga: Kejuaraan Dubai Para Badminton 2020 ditunda
Baca juga: Ada wabah virus corona, UEA saring penumpang dari China
Penerjemah: Suwanti
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: